MAKNA PERJAMUAN KUDUS
by GPBB ·
MAKNA PERJAMUAN KUDUS
Di dalam Perjanjian Baru ada empat bagian Alkitab yang memberikan dasar untuk pelaksanaan Perjamuan Kudus, yaitu Matius 26:26-29, Markus 14:22-25, Lukas 22:15-20 dan 1 Korintus 11:23-25. Dalam keempat nats Alkitab ini disebutkan bahwa Tuhan Yesuslah yang memerintahkan dilaksanakannya Perjamuan Tuhan. Para perintis gerakan Reformasi yang melahirkan gereja-gereja Protestan, termasuk gereja Presbyterian, menjadikan perintah Yesus sebagai salah satu syarat apakah satu ritual menjadi sakramen atau tidak. Sebagai pembanding, kebaktian pemberkatan nikah bukanlah sakramen karena Tuhan Yesus tidak pernah memerintahkannya dalam Alkitab. Selain Perjamuan Tuhan, yang masuk kategori ini sebagai sakramen adalah baptisan dengan dasar perintah Yesus dalam Matius 28:19-20. Jadi hanya ada dua sakramen.
Bagian berikut ini akan mengungkap beberapa makna Perjamuan Kudus berdasarkan ke empat nats di atas dan konteksnya:
- Mengingat ke belakang, “perbuatlah ini mejadi peringatan akan Aku”. Perjamuan Kudus adalah peringatan akan tubuh dan darah Kristus yang merujuk pada peristiwa salib di mana terjadi pengampunan atas dosa (Mat 26:28).
- Berkat rohani sekarang, Perjamuan Kudus adalah persekutuan rohani dengan Yesus, “Aku sangat rindu makan Paskah ini bersama-sama dengan kamu sebelum Aku menderita” (Luk 22:15). Terutama dengan simbolisme makan ”tubuh” dan minum “darah” Yesus. Yesus juga mengucapkan berkat dan syukur dalam proses perjamuan itu (Mrk 14:22-23). Jadi ada berkat buat yang mengikutinya dan harus ada ucapan syukur ketika mendapatkannya.
- Persekutuan ke dalam,“Ambillah (cawan) ini dan bagikanlah di antara kamu” (Luk 22:17). Perjamuan Kudus kemudian dilaksanakan dalam pertemuan jemaat dan hal ini berarti mempersekutukan semua jemaat yang menikmati perjamuan.
- Pengharapan mendatang, karena akan ada perjamuan yang sama “dalam Kerajaan Bapa-Ku” (Mat 26:29). Perjamuan Kudus merupakan pengalaman saat ini untuk menggambarkan perjamuan dan berkat yang lebih sempurna dan kekal pada masa mendatang. Sehingga hal ini menguatkan dan memberikan pengharapan buat yang mengikutinya
- Pemberitaan keluar, “Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang” (1Kor 11:26). Perjamuan Kudus ternyata bukan hanya urusan internal, tetapi menjadi sumber kekuatan dan dasar untuk pemberitaan Kristus ke luar.
Dari hal-hal di atas, jelas Perjamuan Kudus sangat luar biasa memantapkan kerohanian kita. Mari kita menikmati Perjamuan Kudus hari ini dengan penghayatan yang lebih mendalam sehingga mendapatkan berkat rohani yang lebih banyak juga. Selamat menikmati Perjamuan Kudus. (djh)