Paskah Kecil
by GPBB · Published · Updated
Minggu depan tanggal 17 April kita akan memperingati Paskah. Kita semua tahu bahwa hal ini adalah dalam rangka memperingati kebangkitan Kristus. Mengapa Paskah itu penting dan harus diperingati? Uraian di bawah ini sangat diharapkan dapat menolong kita menghayati persiapan merayakan Paskah dengan lebih mendalam, bukan saja tiap tahun, tetapi seperti uraian di bagian akhir tulisan ini, adalah tiap Minggu!
Tuhan Yesus bangkit dari kematianNya (Lukas 24:1-12).
Kebangkitan orang mati tentu bukanlah suatu yang jamak dalam dunia manusia baik zaman sekarang maupun pada zaman Tuhan Yesus. Teks Lukas 24:1-12 secara sederhana memberikan bukti tentang kebangkitan Tuhan Yesus:
- Hal-hal fisikal. Batu yang terguling (ay. 2), kubur kosong dan tidak adanya tubuh Tuhan Yesus (ay. 3) menunjukkan Kristus sudah bangkit. Tetapi hal ini belum dimengerti para perempuan yang akan memberikan tubuh Yesus rempah-rempah (ay. 4). Karena itu Allah memberikan petunjuk yang lain, yaitu Malaikat.
- Pesan dari malaikat. Malaikat sering kali menjadi alat Tuhan untuk memberitahukan kepada orang-orang percaya tentang maksud Tuhan. Malaikat menegaskan bahwa Yesus sudah bangkit karena itu para perempuan tidak usah mencari di tempat orang mati dan kemudian diingatkan pula bahwa hal ini telah dikatakan oleh Yesus sendiri lebih dari sekali (Mat 16:21; Mrk 8:31; Luk 9:22; 18:31-33).
- Para perempuan menjadi saksi pertama kebangkitan Kristus. Dalam budaya Yahudi perempuan tidak bisa menjadi saksi yang kuat. Dengan demikian adalah bodoh bagi penulis Injil jika mendasarkan kesaksian kebangkitan Kristus kepada kesaksian para perempuan. Karena itu, kesaksian para perempuan justru adalah kesaksian sejati, kesaksian yang berdasarkan fakta!
Dari tiga data di atas kita dapat menyimpulkan bahwa benarlah Tuhan Yesus sudah bangkit. Kebangkitan bukan sekedar khayalan para murid ataupun pengajaran palsu para murid.
Makna Kebangkitan Kristus (1Korintus 15).
Jika Tuhan Yesus bangkit, apakah pentingnya bagi gereja dan bagi kita? Kebangkitan diperlukan karena Kristus mati disalibkan. Perhatikan kata malaikat dalam nats kita: “Mengapa kamu mencari Dia yang hidup, di antara orang mati? Ia tidak ada di sini, Ia telah bangkit.” (ay. 5-6). Paulus menuliskan dengan gamblang dalam 1 Korintus 15:4: “Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan kitab suci.” Dalam ayat 17: “Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu.” Bagi Paulus kebangkitan adalah tanda kemenangan dalam Kristus Yesus (ay. 57). Jadi Paskah adalah memperingati hari kemenangan Kristus atas dosa dan maut. Dan kita juga dibuat menang atas dosa dan maut!
Hari Minggu sebagai Paskah Kecil
Pada mulanya orang-orang Kristen adalah orang-orang Yahudi, karena itu mereka tetap menjalankan peribadatan Yahudi, termasuk memperingati hari Sabat, baik di rumah mereka masing-masing ataupun di rumah peribadatan. Untuk keperluan pertemuan dan peribadatan yang lebih khusus secara Kristen mereka menggunakan hari lain. Dan dipilihlah hari minggu. Hal ini secara teologis karena kebangkitan Kristus terjadi di hari pertama dalam minggu, yaitu hari Minggu.
Dengan banyaknya orang non-Yahudi menjadi Kristen yang tidak memiliki kewajiban untuk beribadah secara Yahudi di hari Sabat, maka makin kuatlah kebiasaan ibadah dan pertemuan jemaat Kristen menjadi hari Minggu. Kisah Para Rasul mencatat pergeseran ini: “Pada hari pertama dalam minggu itu, ketika kami berkumpul untuk memecah-mecahkan roti, Paulus berbicara dengan saudara-sudara di situ” (20:7). Paulus juga mendorong jemaat memberikan persembahan mingguan “Pada hari pertama dari tiap-tiap minggu” (1Kor 16:2). Dalam kitab Wahyu, salah satu kitab Perjanjian Baru yang ditulis paling akhir, Yohanes mendapatkan penglihatan “pada hari Tuhan”, yaitu hari Minggu (Why 1:10). Dapat dikatakan di akhir abad pertama ibadah Kristen pada umumnya telah dilakukan pada hari Minggu.
Jadi dapat disimpulkan bahwa pergeseran ibadah orang Kristen menjadi hari minggu disebabkan karena hal praktikal, yaitu untuk membedakan dengan ibadah Yahudi di hari Sabat. Juga secara teologis, yaitu untuk merayakan kebangkitan Kristus yang menjadi landasan iman dan kehidupan Kristen. Karena itu setiap hari Minggu sebenarnya adalah “Paskah Kecil” yang bisa kita rayakan sebelum kita merayakan “Paskah besar” pada tiap tahunnya. Selamat Paskah tahun 2022 dan selamat merayakan “Paskah Kecil” setiap hari Minggu! (djh)
Image courtesy of Unsplash