PELAJARAN DARI SEORANG PETANI
by GPBB · Published · Updated
Efesus 5:15, “Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif,”
Seorang anak muda lulusan sebuah universitas jurusan jurnalistik mendapatkan pekerjaan di sebuah perusaan surat kabar kota kecil. Salah satu tugas pertamanya adalah mewawancarai seorang petani tua terkenal yang tinggal 20 mil ke luar kota. Saat petani itu sedang duduk, wartawan muda itu mengambil catatannya dan mulai mengajukan pertanyaan. Salah satu pertanyaannya adalah: “Jam berapa Anda pergi bekerja setiap hari?” Petani tua itu tergelak dan menjawab: “Nak, saya tidak pergi bekerja. Saya tinggal di tengah-tengah pekerjaan!” (John C Maxwell. Kentindo Publisher. 2005. hal 12)
Pelajaran penting bagi kita adalah bahwa hidup kita ini bukan hanya “Ora Et Labora” (doa dan bekerja) tetapi juga “Ora Es Labora” (doa itu adalah bekerja). Hidup bukan hanya bekerja, tetapi bekerja adalah hidup kita. Bekerja itu sendiri juga tanggung jawab dari apa yang kita doakan. Doa bukan hanya ritual di dalam ruangan, hening, menutup mata dan melipat tangan, tetapi juga aktual di ruang bising, di ruang kantor, membuka mata, pikiran dan tangan bekerja. Sama seperti petani tua itu. Hidupnya adalah bekerja dan menjadi ciri hidupnya. Rasul Paulus dengan tegas berkata: “..jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan” (2 Tes 3:10)
Pekerjaan adalah gabungan dari iman, etika, integritas, doa dan pelayanan. Itu sebabnya pekerjaan menjadi salah satu kesaksian iman Kristen terbaik di dunia market place.
Stella Stuart mengatakan: “Behind me is infinite power. Before me is endless possibility. Around me is boundless opportunity. Why should I fear?" (Di belakangku ada kekuatan tak terbatas; di depanku ada kemungkinan tak berakhir; Di sekelilingku ada kesempatan tak terhitung; mengapa aku harus takut). Jadi, bekerjalah karena ada kekuatan tak terbatas, ada kemungkinan tak berakhir dan ada kesempatan tak terhitung.
Semakin berdoa semakin giat bekerja. Semakin seseorang memiliki kerohanian yang baik maka semakin ia rajin bekerja. Aktifitas kerohanian tidak boleh menyita atau mengurangi waktu kerja kita. Tidak boleh seorang berkata saya mau berdoa tetapi mencuri waktu kerjanya.
Efesus 5:15, “Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif,” Semakin rohani seorang Kristen semakin ia tidak mengabaikan tanggung jawabnya di dunia ini. Ora et labora dan ora es labora. (J.Th)
Image courtesy of Irsam photography