Pengampunan dan Rekonsiliasi
Amy Biehl meninggal dengan tragis pada tahun 1993. Amy adalah seorang penerima beasiswa Fulbright, berusia 26 tahun. Perjalanannya ke Afrika Selatan dilakukan untuk membantu rakyat kulit hitam buat melakukan pemilu dengan bebas. Tetapi upayanya membantu orang Afrika Selatan berubah menjadi mimpi gelap. Amy dihadang oleh gerombolan gang yang menolak pemerintah apartheid dan dengan tragis ditikam dan dipukuli. Amy meninggal dunia.
Selang beberapa bulan kemudian, orang tua Amy, Linda dan Peter Biehl mengundurkan diri dari pekerjaan di Orange County, California lalu pindah ke Afrika Selatan. Bukan untuk membalas dendam. Mereka memulai sebuah Yayasan bernama “Amy Biehl Foundation”. Sekarang, dua orang dari kelompotan gang tsb bekerja di yayasan ini. Mereka menyapa Ibu Linda Biehl sebagai “Makhulu” atau “nenek”, karena perlakuannya terhadap mereka. Linda berkata: “Mengampuni ialah menilik diri kita secara mendalam dan berkata ‘Saya tidak mau hidup dengan perasaan benci dan keinginan balas dendam, karena sikap demikian akan menghancurkan diri saya.’ Kami mengikuti teladan Amy. Kami melakukan apa yang kami rasa Amy mau kami kerjakan.”
Peristiwa ini adalah gambaran konkrit mengenai arti rekonsiliasi. Makna rekonsiliasi yang diajarkan kepada kita oleh Tuhan Yesus adalah bukan sekedar mengampuni, tetapi menjangkau kembali untuk merestorasi. Membayar kejahatan dengan kebaikan. Sikap yang mengimitasi hati dan karakter Allah, sebab kitab suci berkata “Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami.
19 Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami” (2 Korintus 5:18-19).
Kita patut bersyukur karena Allah mengorbankan anak tunggalNya, Yesus Kristus untuk merekonsiliasi kepada diriNya. Sudahkah kita bukan hanya mengampuni tetapi menjangkau untuk merestorasi? Ini tantangan terbesar bagi komunitas keluarga Allah. (Pdt Budianto Lim)