PESAN PASKAH 2019: PENGIKUT KRISTUS BERWATAK KRISTUS
Kata ”Paskah” berasal dari kata Ibrani “Pesakh” yang berarti ”melewati”. Kata itu memaksudkan peristiwa saat Allah melewatkan, atau menyelamatkan, anak-anak sulung bangsa Israel sewaktu Allah membinasakan semua anak sulung di Mesir. (Kel 12:27; 13:15) Tapi sebelum Allah melakukan hal itu, Dia memerintahkan bangsa Israel untuk menyembelih seekor anak domba, lalu memercikkan darahnya ke ambang atas pintu rumah mereka (Kel 12:21,22) Allah akan melihat tanda ini dan ”melewati” rumah mereka, dan anak sulung mereka pun selamat (Kel 12:7,13) Kristus adalah Anak Domba Paskah” (1 Korintus 5:7) Nilai kurban tebusan Yesus lebih berharga daripada kurban Paskah karena tebusan Yesus dapat membebaskan manusia dari dosa dan kematian. (Matius 20:28; Ibrani 9:15)
Paskah dapat diartikan sebagai pembebasan dari perbudakan dosa menuju kepada kemenangan. Pesan Paskah 2019 adalah jadilah pemenang dan bebaskanlah diri kita dari segala perbudakkan dosa dan munculkan watak Kristus dalam hidup kita.
Kata Kristen berasal dari kata cristianos, yang artinya pengikut Kristus (follower of Christ) (Kisah 11:26). Kata christianos dikenakan oleh masyarakat non Kristen di Antiokhia untuk membedakan antara pengikut Kristus dan bukan pengikut Kristus. Pengenaan kata tersebut oleh masyarakat Antiokhia adalah karena para pengikut Kristus di Antiokhia memiliki cara hidup yang unik dan berbeda dengan masyarakat pada umumnya.
Secara status mereka adalah pengikut Kristus, tetapi secara life style mereka berwatak Kristus. Watak Kristus inilah yang secara otomatis membedakan mereka dengan bukan pengikut Kristus. Watak Kristus ini juga yang menjadi penyebab utama orang-orang Yunani tertarik dan percaya kepada Kristus (Kisah 11:21) Dengan demikian kata cristianos dapat berarti dua, yaitu secara status: pengikut Kristus dan secara life style: berwatak Kristus.
Secara status orang mengetahui kita pengikut Kristus karena setiap hari Minggu kita pergi ke gereja, di leher kita tergantung kalung salib. Beberapa pemuda Kristen memakai tato salib di lengan atau anting salib di telinga mereka. Bahkan di bibir mereka penuh dengan kata-kata Haleluyah, Puji Tuhan dan Amin. Tetapi, harap diketahui bahwa semua itu tidak membuat masyarakat bukan pengikut Kristus tertarik untuk menjadi Kristen. Sama sekali tidak!
Mengapa? Karena jika kita tidak memiliki gaya hidup berwatak Kristus, maka banyak masyarakat non Kristen dengan sinis akan berkata, “KTP boleh Kristen, setiap minggu ke gereja, salib boleh gede di leher, dari ujung rambut sampai ujung kaki, semua pake salib, tetapi kelakuan masih bagusan hidup gue. Gue bukan seniman (seneng nipu teman), makanan gue nasi dan lauk pauk bukan tanah atau duit orang. Kebiasaan gue kerja keras bukan santai-santai, judi, miras, dukun atau wadon.” Nah, lho, kalau masyarakat sudah ngomong begitu berarti ada yang salah dalam cara kita beragama Kristen. Christianos sesungguhnya lebih merujuk kepada manusia-manusia pengikut Kristus yang berwatak Kristus. Ini berarti ada pengikut Kristus yang tidak berwatak Kristus. Sinisme masyarakat non Kristen ditujukan kepada para christianos yang tidak berwatak seperti Kristus
Gaya hidup berwatak Kristus adalah silent evangelism (Penginjilan tanpa bicara) Sadar atau tidak di sekitar kita, di kantor, di rumah, di kampus dan sekolah bahkan dimana saja banyak orang selalu melihat, mengamati dan menilai kita. Pesan Paskah 2019 adalah jadilah pemenang dan bebaskanlah diri kita dari segala perbudakkan dosa dan munculkan watak Kristus dalam hidup kita. (J.Th)