T I M
Di renungan warta minggu yang lalu kita sudah membaca mengenai nama-nama dalam Roma 16:1-16. Kali ini, kita akan membahas nama-nama di 16:21-23. Jika Roma 16:1-16 berisi nama-nama orang yang Paulus ucapkan salam kepadanya, maka 16:21-23 berisi nama orang-orang yang sedang bersama dengan Paulus dan mengucapkan salam pula kepada jemaat di Roma.
Nama yang paling familiar adalah Timotius. Paulus pertama kali bertemu dengan Timotius di Listra (Kis 16:1) dalam perjalanan misinya yang kedua (Kis 15:35-18:22). Timotius menjadi murid Paulus, dan terus menyertai perjalanan misi Paulus, sebelum akhirnya ditempatkan oleh Paulus menjadi pemimpin gereja di Efesus (1 Tim 1:3). Selain itu, ada juga Tertius, yaitu orang yang menuliskan surat Roma (Rm 16:22). Apa maksudnya? Bukankah Paulus sendiri berkata bahwa surat Roma adalah dari dirinya (Rm 1:1)? Maksudnya adalah surat ini didiktekan oleh Paulus, sementara yang menuliskan ke dalam kertas adalah Tertius. Praktek ini cukup umum saat itu dalam peradaban Romawi kuno, yaitu apa yang disebut dengan amanuensis (manu = tangan, akar kata dari manuskrip), dimana ada hamba-hamba yang bertugas secara khusus untuk menjadi sekretaris dari tuannya. Dengan kata lain, Tertius dalam hal ini menjadi sekretaris Paulus di dalam menulis surat Roma.
Kemudian, Gayus, yang memberikan tumpangan kepada Paulus. Gayus adalah salah satu nama yang cukup umum saat itu. Misalnya, ada seorang Gayus orang Makedonia yang menjadi rekan seperjalanan Paulus (Kis 19:29), ada juga seorang Gayus di jemaat di Korintus yang dibaptis oleh Paulus (1 Kor 1:14), dan penulis surat 3 Yohanes menulis suratnya kepada seorang yang bernama Gayus (3 Yoh 1). Kurang jelas Gayus mana yang dimaksud di sini (atau apakah ada Gayus-Gayus yang merujuk kepada orang yang sama), namun kemungkinan adalah Gayus di jemaat di Korintus, berhubung surat Roma kemungkinan besar ditulis ketika Paulus berada di Korintus. Terakhir, Erastus, yang juga merupakan rekan seperjalanan Paulus, setidaknya sejak perjalanan misinya yang ketiga (Kis 19:22). Erastus adalah seorang bendahara negeri (oikonomos, yaitu darimana kita mendapat kata ‘ekonomi’), yang mungkin menunjukkan perannya saat itu sebagai bendahara dalam tim Paulus.
Berbagai nama di sini (kita bahkan belum membahas Lukius, Yason, Sosipater dan Kwartus) menunjukkan betapa pekerjaan pekabaran Injil bukanlah pekerjaan seorang diri. Pekerjaan pekabaran Injil sesungguhnya adalah pekerjaan kolektif, dimana ada berbagai elemen di dalam satu tim yang bekerja bersama demi satu tujuan yang sama, yaitu pemberitaan tentang Yesus Kristus kepada segala bangsa (Rm 16:25-26). (SH)