TAHUN YOBEL
Tahun ini Singapura akan merayakan ulang tahunnya yang ke 50, dimana berbagai macam perayaan SG50 telah disiapkan sepanjang tahun. Ulang tahun ke 50 biasanya disebut dengan ulang tahun Yobel (Jubilee), sebuah istilah yang diambil dari Imamat 25:8-34, “Selanjutnya engkau harus menghitung tujuh tahun sabat, yakni tujuh kali tujuh tahun; sehingga masa tujuh tahun sabat itu sama dengan empat puluh sembilan tahun… Kamu harus menguduskan tahun yang kelima puluh, dan memaklumkan kebebasan di negeri itu bagi segenap penduduknya. Itu harus menjadi tahun Yobel bagimu, dan kamu harus masing-masing pulang ke tanah miliknya dan kepada kaumnya.”
Pada tahun Yobel, budak-budak dan orang-orang tawanan akan dibebaskan, hutang akan dihapus, tanah dikembalikan kepada pemiliknya mula-mula, dan tanah sendiri diberi istirahat (sabat). Dalam sistem ekonomi agraria di Timur Tengah Kuno saat itu, mudah bagi seorang petani untuk terjebak dalam hutang dan kehilangan tanahnya, sehingga kecenderungannya adalah kepemilikan tanah lama kelamaan hanya terpusat kepada segelintir kreditor yang kaya saja. Tahun Yobel adalah bentuk pengakuan atas kecenderungan ini dan kebijakan yang ditetapkan untuk mengatasi masalah tersebut. Tahun Yobel memberikan kesempatan kedua bagi orang-orang yang kehilangan tanahnya dan terlilit hutang, yang seringkali terjadi bukan karena kesalahan mereka sendiri. Oleh karena itu, tahun Yobel disebut juga dengan tahun rahmat Tuhan, dan inilah yang diberitakan oleh Yesus, yaitu bahwa tahun rahmat Tuhan telah datang bagi kita semua lewat diri dan misiNya di bumi (Luk 4:18-19).
Tahun Yobel mengakui bahwa dalam kehidupan kita banyak hal yang terjadi di luar kontrol kita dan setiap dari kita membutuhkan kesempatan kedua dalam hidup ini. Karena itu, dengan semangat yang sama, mari kita mengulurkan tangan kita pula dan memberikan kesempatan kedua kepada orang-orang di sekitar kita yang membutuhkan. Salam Yobel! (SH)