TELL YOUR STORY
by ADMIN ·
Banyak orang takut untuk melakukan penginjilan karena mereka memiliki konsep yang salah tentang penginjilan. Di tengah berbagai usaha untuk meluruskan pengertian ini, masih banyak orang yang berpikir penginjilan = membuat orang menjadi kristen. Tidak heran kalau masih banyak orang berpikir bahwa melakukan penginjilan, diperlukan pintar bicara, mampu memenangkan perdebatan dan memiliki kemampuan apologetika yang tinggi. Padahal penginjilan dapat dilakukan simply dengan menceritakan karya Allah di dalam hidup kita.
Di dalam Yohanes 9, diceritakan bahwa Tuhan Yesus menyembuhkan orang yang buta sejak lahir. Karena hari ketika Yesus menyembuhkan orang buta tersebut adalah hari sabat, Orang Farisi kemudian menginterogasi orang buta yang sudah disembuhkan tersebut. Menariknya, orang tersebut menjawab "Apakah orang itu orang berdosa, aku tidak tahu; tetapi satu hal aku tahu, yaitu bahwa aku tadinya buta, dan sekarang dapat melihat."
Perjumpaan orang buta ini dengan Kristus, tidak hanya mengubah hidup jasmaninya, melainkan juga hidup spiritualitasnya. Kristus tidak hanya mencelikkan matanya melainkan juga mencelikkan mata hatinya sehingga orang ini pada akhirnya percaya kepada Kristus dan menyembah-Nya (Yoh 9:38).
Menjadi refleksi bagi kita semua, perubahan apa yang telah terjadi dalam hidup kita ketika kita berjumpa dengan Tuhan Yesus? Apa dampak dari injil, kematian dan kebangkitan Kristus, di dalam hidup kita? Bagaimana kehadiran Allah di dalam hidup kita mentransformasi cara pandang, karakter dan nilai-nilai hidup kita untuk semakin lama semakin serupa dengan Kristus? Mari kita ceritakan pengalaman hidup kita bersama dengan Tuhan, mungkin kepada kolega kita ketika tea time bersama di kantor, atau kepada anak-anak kita ketika bedtime story. Katakan kepada mereka, saya tadinya _____ dan sekarang saya _______.
Penginjilan tidak memerlukan orang yang pintar bicara dan pintar berdebat, namun penginjilan memerlukan orang-orang yang mau terbuka dan dengan rendah hati, bersedia untuk menceritakan karya Allah yang terjadi di dalam hidup mereka. Penginjilan pertama tidak memerlukan ahli apologetika, tetapi penginjilan memerlukan hidup yang dijalani bersama dengan Tuhan dan di dalam Tuhan. Selamat menjalani hidup bersama dengan Tuhan dan menjadi “penginjil-penginjil” Kristus dalam hidup keseharian kita. Tuhan Yesus memberkati! (MAS)