Tuhan itu Raja
“TUHAN itu Raja, maka bangsa-bangsa gemetar. Ia duduk di atas kerub-kerub, maka bumi goyang.” (Mzm 99:1)
Pemilihan presiden Indonesia tahun ini ditandai dengan meningkatnya jumlah kampanye hitam maupun negatif terhadap masing-masing calon presiden yang ada. Hal ini mungkin dipengaruhi oleh natur kontes kali ini yang hanya terdiri dari dua calon presiden. Jika ada lebih dari dua calon, misalnya, sikap anti terhadap salah satu calon tidak serta-merta berarti sikap mendukung terhadap satu calon yang lain. Dengan hanya adanya dua calon seperti yang kita miliki saat ini, mudah bagi kita untuk terjerumus ke dalam polarisasi dwi-kutub yang berlebihan. Hal ini mengakibatkan suhu politik yang lebih memanas, debat yang terkadang menjurus personal, dan, yang tragis, hubungan pertemanan yang rusak hanya karena pilihan politik yang berbeda.
Pemilihan presiden memang penting, namun jangan sampai kita mengkultuskan nilai dari pemilu ini sampai-sampai kita mencap ‘sesat’ orang yang berbeda pilihan dengan kita. Betul, memilih adalah tanggung jawab moral dan karena itu pilihan kita mesti dipertimbangkan dengan serius, namun hal ini tidak berarti bahwa pilihan yang berbeda dengan pilihan kita adalah pilihan yang imoral. Setiap orang akan memiliki pertimbangannya masing-masing sebelum memilih, yang belum tentu sama dengan pertimbangan yang kita miliki. Kebebasan untuk berekspresi mengandung kewajiban untuk menghormati ekspresi yang lain.
Selain itu, marilah kita mengingat bahwa Allah adalah raja kita yang sejati. Mari kita meneladani bangsa Israel yang memercayai tangan pemeliharaan Allah di balik setiap kondisi yang mereka alami. Mereka pernah hidup sebagai orang merdeka di tanah Israel. Mereka pernah hidup sebagai orang buangan di tanah Babel. Mereka juga pernah dijajah di tanah mereka sendiri oleh kerajaan Persia, Yunani dan Romawi. Di tengah situasi yang beragam ini, keyakinan mereka tidak pernah pudar. Allah adalah raja yang memerintah atas bangsa-bangsa, Ialah yang empunya bumi ini. (Mzm 47:9-10)
Akhirnya, selepas dari pemilu ini, mari kita terus naikkan doa syafaat bagi para pemimpin kita, terlepas siapapun orangnya nanti, karena itulah yang baik dan yang berkenan kepada
Allah. Selamat berdoa! (1 Tim 2:1-3) (SH)