Manfaat Alkitab di Dunia yang Penuh Tantangan
by GPBB · Published · Updated
Refleksi dari 2 Timotius 3:1-17
Dunia yang kita tinggali saat ini sangat berbeda dari dunia yang ada beberapa dekade yang lalu. Dengan munculnya teknologi, media sosial, dan konektivitas global, kita dihadapkan pada sejumlah besar tantangan dan peluang yang membentuk hidup dan iman kita. Dalam 2 Timotius 3:1-17, Rasul Paulus memberikan pelajaran yang penting tentang pentingnya Kitab Suci dalam mengatasi tantangan-tantangan ini dan tetap berpijak pada iman kita.
Dalam 2 Timotius 3:1-5, Paulus mengingatkan Timotius akan masa-masa sulit yang akan datang di akhir zaman. Dia menggambarkan orang-orang akan menjadi "akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama, tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik, suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah. Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu! (2Tim.3:2-5). Bagian ini adalah pengingat yang jelas bahwa dunia tempat kita tinggal telah jatuh ke dalam dosa dan bahwa kita akan menghadapi tantangan dan penolakan sebagai orang Kristen.
Terlepas dari tantangan yang kita hadapi, Paulus mengingatkan Timotius (dan kita semua) akan pentingnya Alkitab dalam memperlengkapi kita untuk hidup dan pelayanan yang berkenan kepada Allah. Dalam 2 Timotius 3:16-17, ia menulis, "Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.” Hal ini menegaskan manfaat dan otoritas Alkitab dalam hidup kita.
Manfaat Alkitab sangat banyak. Paulus mengungkapkan empat hal:
1. Teaching: Kitab Suci mengajarkan kita tentang karakter Allah, rencana-Nya bagi umat manusia, dan harapan-Nya bagi kita.
2. Rebuking: Kitab Suci menegur kita ketika kita menyimpang dari jalan Tuhan, membantu kita mengenali dosa kita dan kembali kepada-Nya.
3. Correcting: Kitab Suci mengoreksi kita, memberi kita bimbingan dan arahan untuk menjalani kehidupan yang menyenangkan Tuhan.
4. Training in righteousness: Kitab Suci melatih kita dalam kebenaran, membantu kita mengembangkan kebiasaan dan praktik hidup yang konsisten dengan kehendak Tuhan. (YJ).
Image courtesy by Pxhere.com