Bayi Yesus sebagai Raja dan Agustus sang Kaisar
Bagi kita orang Kristen, Yesus adalah Raja di atas segala raja (1Tim 6:15, Why 17:14). Hal ini pun dimulai pada saat kelahiranNya. Tetapi pada waktu kelahiran Kristus, Kaisar Agustuslah raja terbesar. Eropa, Timur Tengah, dan Afrika Utara menjadi wilayah kekuasaan kekaisaran Romawi setelah menaklukkan bangsa-bangsa di daerah-daerah tersebut. Mari kita membandingkan kedua pribadi: Kristus pada saat kelahirannya dan Agustus sang Kaisar.
- Agustus tidur di ranjang istana, Kristus lahir di kandang tidur di palungan.
Hal ini menunjukkan bahwa Kristus lahir secara sederhana, seperti manusia lain pada umumnya. Tidak seperti kaisar yang hidup dengan kemegahan dan kemewahan. Kristus lahir di keluarga biasa seperti Yusuf dan Maria, hal yang berbeda dengan Yohanes Pembaptis, ayahnya imam dan ibunya wanita yang dikenal saleh.
- Agustus dikelilingi pejabat dan petinggi negara, Kristus dikunjungi para gembala.
Di sekeliling kaisar tentu banyak orang-orang penting yang membantu. Kristus pada kelahirannya “hanya” dikunjungi para gembala, kelompok masyarakat yang terpinggirkan saat itu. Dari awal Injil menggambarkan bahwa Kristus datang untuk mencari yang terhilang: mereka yang dipinggirkan, mereka yang diabaikan.
- Agustus dilayani banyak orang, Kristus dilayani oleh para malaikat.
Di sinilah bedanya Agustus dan Kristus: Raja Dunia dan Raja Sorgawi. Tetapi Raja Sorgawi inilah yang sejatinya juga menjadi raja dunia. Dalam Luk 2:1 disebutkan bahwa Agustuslah yang memerintahkan semua orang untuk disensus. Bagi orang Yahudi hal itu berarti orang diperantauan harus kembali ke tanah leluhurnya. Yusuf membawa Maria yang sedang mengandung dari Nazareth kota kediamannya ke Betlehem dan karenanya Yesus lahir di Bethlehem seperti nubuatan dalam Mikha 5:1 bahwa Mesias akan lahir di Bethlehem. Jika tidak ada sensus, Yesus akan lahir di Nazaret, bukan Betlehem! Dari sini terlihat Allah mengintervensi raja dunia untuk menggenapi rencana ilahiNya.
- Agustus sebagai kaisar karena besar kekuasaannya di-allah-kan (deification), Kristus adalah Allah yang mengosongkan diri menjadi manusia (incarnation). Semua legenda dan kisah agama mengisahkan bagaimana manusia menjadi allah. Tetapi hanya dalam Injil yang mengisahkan Allah yang menjadi manusia. Yang maha kuasa membatasi dirinya untuk tujuan ilahiNya!
- Agustus adalah kaisar yang memerintah, Kristus datang untuk menyelamatkan.
Setiap kaisar, juga Agustus berperang untuk memperluas cakupan wilayah pemerintahannya. Untuk kemuliaan diri dan kerajaannya. Kristus datang ke dalam dunia untuk menjadi Juru selamat (Luk 2:11). Kristus datang untuk mereka yang terhilang, bukan untuk dilayani tetapi untuk melayani dan menjadi tebusan bagi banyak orang (Mat 20:28).
Jika kita tahu bahwa Yesus semenjak kelahirannya adalah raja yang sejati, maka ada dua hal yang perlu menjadi respon kita. Dia adalah raja, mari kita menyembah Dia. Dia adalah Raja, mari kita menundukkan diri kepada pemerintahanNya dengan mentaati perintah-perintahNya. (DjH)