TERANG
by GPBB ·
Dalam Yohanes 8:12, Yesus membuat satu lagi pernyataan ego eimi, kali ini menyatakan dirinya sebagai ‘terang dunia’: “Aku adalah terang dunia; barangsiapa mengikuti Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup.” Pernyataan ini muncul dalam konteks konfrontasi dengan orang Farisi, yang menantang otoritas Yesus dan berusaha menjebak dan mendiskreditkanNya. Tetapi Yesus menanggapinya dengan membuat pernyataan yang menegaskan identitasnya, bahwa Ia adalah sumber terang dan kebenaran di dunia yang penuh dengan kegelapan dan tipu belaka. Hanya dengan mengikuti-Nya, kita dapat terhindar dari kegelapan dan memperoleh terang kehidupan.
Tema ‘terang’ adalah tema yang penting dalam tradisi Yahudi. ‘Terang’ adalah hal yang diciptakan Allah pada hari pertama, untuk memisahkan yang ‘terang’ dengan yang ‘gelap’ (Kej 1:3-5). Dalam Perjanjian Lama, ‘terang’ juga sering melambangkan kehadiran dan penyertaan Tuhan. Misalnya, Mazmur 119:105 menyatakan, “Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku”, atau Mazmur 27:1, “TUHAN adalah terangku dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut?”
Klaim Yesus sebagai ‘terang dunia’ menggemakan beberapa tradisi ini. Ia bukan hanya seorang guru atau nabi, tetapi wujud nyata dari kebenaran dan kehadiran Allah itu sendiri. Namun, klaim ini bukan tanpa tantangan. Orang Farisi kemudian mencoba menantang otoritas Yesus dengan bertanya tentang siapa saksi-Nya. Sama seperti orang-orang yang menantang Yesus, mungkin kita juga sering mempertanyakan kebenaran-Nya. Sama seperti orang Farisi yang menolak otoritas Yesus, demikian juga banyak orang, bahkan termasuk orang-orang yang mengaku Kristen, yang menolak kebenaran yang Ia tawarkan, yang lebih memilih untuk tetap berada dalam kegelapan, daripada masuk ke dalam terang kasih karunia Allah. Alih-alih menjadi ‘terang dunia’, kita malah menunjukkan kegelapan, seperti yang terjadi dalam beberapa kasus kejahatan high profile akhir-akhir ini di Indonesia dimana pelakunya didominasi oleh orang-orang yang mengaku Kristen.
Mungkin kita pernah tergelincir dalam kegelapan hidup, tetapi Yesus sebagai terang dunia datang untuk menuntun kita menuju jalan yang benar. Ia adalah jalan kehidupan yang sejati. Pada masa Prapaskah ini, marilah kita merenungkan kembali klaim Yesus sebagai terang dunia dan memperkuat iman kita dengan mengikuti-Nya dengan setia. Semoga kita selalu berada dalam terang-Nya dan terus bertumbuh dalam iman kita kepada-Nya. (SH)
Image courtesy by Starder