Nabi yang Mengalami Gangguan Jiwa
by GPBB · Published · Updated
Sekitar 10 persen penduduk Singapore mengalami depresi atau anxiety. Bentuknya bisa bermacam-macam dari yang ringan sampai berat. Silakan lihat tulisan berikut selengkapnya: https://www.healthxchange.sg/wellness/mental-health/anxiety-singapore-stats-types-risk.
Data ini memperlihatkan angka yang cukup tinggi. Dapat dikatakan hal ini cukup umum terjadi di antara penduduk Singapore.
Di Alkitab, nabi Elia dapat dikatakan sempat mengalami gangguan mental juga. Sebelum mengalami depresi, diceritakan Elia melakukan sejumlah mujizat. Puncaknya, Elia sebagai nabi besar yang dipakai Tuhan adalah ketika melawan 450 nabi Baal. Mereka setelah berdoa seharian tidak mampu mendatangkan api untuk membakar korban, sedangkan Elia Tuhan pakai menyatakan diri-Nya dan kuasa-Nya dengan mendatangkan api untuk korban yang disiapkan Elia pada sore harinya (1Raj 18:20-46). Ketika Izebel, sang ratu penyembah Baal, mengancam membunuh Elia, Elia takut, “lalu bangkit dan pergi menyelamatkan nyawanya” (1Raj 19:3). Ia masuk ke padang gurun berjalan seharian, “lalu duduk di bawah sebuah pohon arar. Kemudian ia ingin mati” (1Raj 19:4).
Bagaimana mungkin sukses rohani yang besar langsung diikuti dengan depresi bahkan ingin mati? Selain takut karena diancam akan dibunuh, kemungkinan penyebab lainnya adalah kelelahan fisik (seharian melawan nabi Baal, ada sejumlah catatan bahwa setelah peperangan rohani, fisik bisa menjadi sangat lelah), dan juga merasa sendirian (“hanya aku seorang diri yang masih hidup”, 1Raj 19:14)
Bagaimana Tuhan memulihkan Elia? Uraian dalam 1 Raj 19 terlihat sederhana tetapi bisa menjadi prinsip yang lebih umum untuk masa kini:
1) Tuhan sediakan roti bakar dan sekendi air dan kemudian Elia berbaring kembali. Tuhan melalui malaikat-Nya menyediakan makanan dan minuman sampai Elia mampu berjalan 40 hari 40 malam menuju gunung Horeb, gunung Allah. Melalui makanan, minuman dan istirahat yang cukup, maka aspek fisik Elia dipulihkan
2) Tuhan menyatakan diri-Nya dengan sejumlah tanda-tanda alam dan bertanya apa kerjamu Elia sampai 3 kali. Elia menjawab bahwa ia mengerjakan pekerjaan Tuhan dengan giat, dan akhirnya Tuhan memerintahkan “kembalilah ke jalanmu” dengan sejumlah tugas baru. Di sini tujuan hidup dan panggilan hidup Elia dipulihkan karena sapaan Tuhan
3) Tuhan menyebutkan ada 7000 orang di Israel yang tidak menyembah Baal (lihat 1Raj 19:18). Hal ini untuk merespon perasaan kesendirian Elia. Segera setelah pasal ini, Elisa dipanggil untuk membantu Elia (1Raj 20). Dengan demikian aspek sosial dan dukungan orang seiman dipulihkan.
Orang Kristen karena sebab tertentu bisa juga mengalami depresi atau anxiety. Uraian sederhana di atas memberi panduan: 1) datang kepada Tuhan dalam doa untuk minta disertai Tuhan sambil mendekatkan diri kepada Tuhan agar disegarkan kembali status dan tujuan orang Kristen sebagai anak-anak Allah. 2) perbaiki kondisi fisik dengan makan-minum dan istirahat yang cukup, 3) carilah dukungan dari teman-teman atau keluarga dalam melewati masa sulit ini.
Jika hal-hal di atas dilakukan selama beberapa waktu dan tidak dapat menolong keluar dari kondisi depresi atau anxiety, kemungkinan hal itu adalah kondisi berat atau cukup serius. Carilah psikolog untuk konseling atau psikiater (dokter khusus untuk kejiwaan) untuk terapi dan jika diperlukan diberi obat untuk membantu mengendalikan depresi atau anxiety-nya. Tuhan beserta kita semua dalam menjaga kesehatan mental kita! (djh)
Image courtesy of max4christ.blogspot.com