Titipan Yang Berharga
by GPBB ·
“Jika engkau ke mari bawa juga jubah yang kutinggalkan di Troas di rumah Karpus dan juga kitab-kitab-ku, terutama perkamen itu” – 2 Timotius 4:13
Jika Anda diberi kesempatan oleh teman Anda untuk menitip barang dari Indonesia, apa yang Anda minta teman Anda bawakan? Saya menduga Anda akan meminta teman Anda membawakan makan favorit tertentu. Mengapa demikian? Karena obat-obatan, peralatan elektronik, buku, perabot rumah tangga sebagian besar ada di Singapore. Tetapi makanan khas Indonesia tidak selalu ada di Singapore!
Menarik untuk direnungkan yang Paulus minta untuk Timotius bawa bukanlah makanan! Ia minta dibawakan jubah, hal ini berkaitan dengan kesehatan, tempat di mana Paulus menulis, yaitu Roma bisa memiliki cuaca dingin dan Paulus membutuhkannya. Hal kedua adalah kitab-kitab dan terutama perkamen. Kitab-kitab kemungkinan adalah tulisan-tulisan yang lebih umum, bisa tulisan filsuf Yunani atau tulisan para rabi, tetapi perkamen jelas merujuk pada Perjanjian Lama atau sedikitnya sebagian Perjanjian Lama.
Paulus saat menulis kitab 2 Timotius sedang di penjara di suatu rumah. Dengan mobilitas yang terbatas dan usia yang sudah menua yang dibutuhkan adalah hal terkait kesehatan (jubah), orang yang menemani yaitu Lukas, dan diminta juga Markus (4:11). Buku dan perkamen adalah symbol Paulus sebagai manusia pembelajar. Baginya sekalipun usia menua, pikirannya ingin tetap diasah dengan pengetahuan, hatinya tetap ingin disiram Firman Tuhan. Tubuh boleh dipenjarakan tetapi jiwa dan roh tidak dapat dikungkung apa pun, dan tulisan-tulisan yang dibaca dan direnungkannya membebaskannya.
Bagaimana dengan Anda? Apa yang Anda minta ketika teman Anda dapat membawakan sesuatu? Tentu boleh minta dibawakan makanan atau pun hal lain yang bisa dinikmati. Itu hal wajar dan merupakan bagian dari menikmati hidup. Tetapi melalui renungan hari ini kita juga belajar dari keteladanan Paulus: belajar menjadi gaya hidup bahkan sampai tua. Pikiran terus diasah dan dipertajam dengan belajar dan ketika belajar Firman Tuhan, bukan saja pikiran dipertajam, tetapi kedekatan dan pengenalan akan Tuhan ditumbuhkan dan hati juga semakin diubahkan. Selamat belajar sepanjang hayat! (djh)
Image courtesy of crossexamined.org