MURID
by GPBB · Published · Updated
Lukas 9:23 mengajak kita untuk menjadi murid sejati melalui panggilan Yesus yang berkata, “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.” Renungan ini mendorong kita untuk merenungkan makna sejati dari menjadi pengikut Kristus, yaitu tidak hanya mengaku percaya tetapi juga siap menghadapi segala tantangan dan penderitaan yang datang karena iman.
Contoh nyata yang bisa kita ambil adalah komunitas Kristen Palestina di Gaza, yang berlindung di Gereja Santo Porfirius selama lebih dari setahun terakhir dan mesti hidup dalam segala keterbatasan, menghadapi bahaya dan ketidakpastian setiap hari. Gereja ini sendiri mengambil namanya dari Santo Porfirius, seorang uskup di Gaza pada tahun 395-420 Masehi, yang menunjukkan betapa tuanya komunitas Kristiani di tempat tersebut.
Komunitas ini tetap bertahan dalam iman dan menjalani kehidupan mereka di bawah bayang-bayang ancaman bagi nyawa mereka. Ini menunjukkan keberanian yang luar biasa dan keteguhan untuk tetap setia pada Tuhan di tengah kondisi yang sangat sulit. Mereka sepatutnya menjadi inspirasi kita tentang apa artinya menjadi murid sejati. Dalam kenyamanan hidup di Singapura, kita mungkin menganggap iman sebagai sesuatu yang sepele dan menjadi ‘orang Kristen’ merupakan perkara yang mudah. Namun, bagi saudara-saudari kita di Palestina, setiap hari adalah perjuangan untuk mempertahankan iman, dan kenyamanan adalah sebuah kemewahan yang jarang mereka alami. Komitmen mereka menantang kita untuk merenungkan seberapa siapkah mana kita bersedia mengorbankan kenyamanan atau rasa aman demi iman kita ketika momen tersebut datang tanpa diundang.
Dalam hal ini, panggilan Yesus dalam Lukas 9:23—untuk menyangkal diri, memikul salib, dan mengikut Dia—bukanlah sebuah pepesan kosong namun sesuatu yang sangat riil. Kesaksian mereka memperlihatkan bahwa menjadi murid sejati adalah tentang kesetiaan dalam segala keadaan. Menjadi murid sejati bukan hanya tentang mengikuti Yesus ketika keadaan baik, tetapi bagaimana tetap memiliki keberanian dan keteguhan dalam iman di tengah situasi yang mengancam. Komunitas ini mengajarkan kita tentang pengorbanan dan kesetiaan yang nyata, meneladani panggilan untuk memikul salib setiap hari. Mereka menginspirasi kita untuk bertanya: apakah kita, dalam kenyamanan hidup kita, juga mau tetap setia dan berkomitmen menjadi murid Yesus, Sang Mesias yang Tersalib itu? (SH)
Image courtesy by churchofjesuschrist.org