Asaf
by GPBB ·
“Tetapi aku, aku suka dekat pada Allah; aku menaruh tempat perlindunganku pada Tuhan ALLAH, supaya dapat menceritakan segala pekerjaan-Nya.” (Mzm 73:28)
Dalam 1 Tawarikh 25:1-7, kita membaca tentang Asaf dan keluarganya yang dikhususkan untuk bernyanyi bagi Tuhan. Raja Daud memilih keluarga Asaf, bersama keluarga Heman dan Yedutun, untuk memimpin pelayanan musik di bait Allah.
Keluarga-keluarga ini mengajarkan kita tentang pentingnya dedikasi dan pelayanan dalam hal apapun yang kita lakukan untuk Tuhan. Mereka memahami bahwa bakat mereka adalah karunia dari Tuhan yang harus digunakan untuk memuliakan-Nya. Ini mengingatkan kita bahwa setiap talenta yang kita miliki, apakah itu dalam musik, mengajar, atau bentuk pelayanan lainnya, sepatutnya kita kembalikan untuk kemuliaan Allah.
Tidak hanya itu, kisah Asaf juga menekankan pentingnya melibatkan keluarga dalam pelayanan kepada Tuhan. Keluarga Asaf bekerja bersama-sama dalam pelayanan musik. Ini adalah contoh bagaimana iman dan pelayanan bisa menjadi bagian integral dalam kehidupan keluarga, dan sarana memberikan teladan bagi generasi selanjutnya.
Selain dari 1 Tawarikh, Asaf juga dikenang lewat syair-syairnya di kitab Mazmur (Mzm 50, 73-83). Dalam Mazmur-mazmur ini, kita melihat bagaimana Asaf menyampaikan pergumulan, pujian, dan pengharapan kepada Tuhan. Asaf mencontohkan kita pentingnya menyampaikan berbagai perasaan kita kepada Tuhan melalui doa dan pujian. Dalam Mazmur 73, misalnya, Asaf berbicara tentang kecemburuannya melihat kemujuran orang fasik, namun akhirnya ia menemukan penghiburan dalam hadirat Allah. Ini mengingatkan kita bahwa dalam segala pergumulan, kita dapat menemukan jawaban dan penghiburan di hadapan Allah.