B A R U
by GPBB · Published · Updated
Kisah Para Rasul menceritakan perjalanan jemaat mula-mula setelah Yesus naik ke surga. Gereja perdana adalah umat yang ‘baru’, yang ditandai dengan turunnya Roh Kudus dan setiap orang mampu mendengar satu sama lain berkata-kata dalam bahasa mereka masing-masing. Mereka kemudian menjual harta miliknya, berbagi satu sama lain sesuai kebutuhan masing-masing, berkumpul tiap hari dalam bait Allah, memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama sambil memuji Allah (Kis 2).
Gereja mula-mula juga menembus tradisi yang lama, yaitu dengan tidak lagi mewajibkan orang-orang non-Yahudi untuk disunat sebelum dapat bergabung secara resmi ke dalam jemaat. Hal ini memang sempat menjadi perdebatan, terutama dari anggota jemaat yang berasal dari tradisi Farisi, namun pada akhirnya rasul-rasul memutuskan bahwa orang non-Yahudi tidak wajib disunat untuk dapat diselamatkan (Kis 15). Keputusan ini merupakan hal yang radikal saat itu, berhubung sebelumnya semua orang non-Yahudi harus disunat jika ia mau masuk Yudaisme, namun dengan ini gereja mula-mula mewujudkan apa yang menjadi tanda di Pentakosta, yaitu universalitas gereja bagi segala bangsa.
Saat ini kita juga berada di dalam masa peralihan. Hidup kita tidak akan kembali ke kelaziman atau kenormalan yang sebelumnya untuk beberapa waktu ke depan. Kita akan masuk ke tatanan kehidupan yang baru. Namun kenormalan baru tidak sekadar melakukan hal-hal yang lama dengan cara yang baru, tetapi juga melakukan hal-hal yang baru. Saat ini adalah waktunya memikirkan kembali apa artinya untuk menjadi gereja dalam dan setelah pandemi ini, terutama mengenai bagaimana kita berelasi dengan sesama dan dunia. Ini adalah waktunya untuk memikirkan kembali hal-hal apa yang sebenarnya adalah anak lembu emas, tradisi-tradisi yang tidak esensial, yang selama ini menghalangi misi kita di tengah masyarakat dan karena itu tidak perlu dilakukan lagi ketika kita sudah dapat berkumpul kembali. Kiranya Tuhan memberkati perenungan kita bersama dalam masa-masa peralihan menuju tatanan kehidupan yang baru. (SH)