Bersama KRISTUS, Melewati Badai Ekonomi 2016
Masih segar dalam ingatan kita akan krisis finansial global tahun 2007-08 yang lalu dimana cukup banyak yang kehilangan pekerjaan, bahkan sampai beberapa tahun lamanya. Lonjakan ekonomi Indonesia yang selama ini terdorong ekspor komoditas batu bara dan sektor properti sekarang telah berakhir, justru di waktu banyak investor yang belum siap. Pertumbuhan GDP Singapore terendah akhir tahun 2008 sebesar -13.50% (minus) dan tertinggi awal tahun 2010 sebesar 37.20%, dimana tahun 2016 ini hanya mendekati 0.6%. Sungguh 10 tahun terakhir kita saksikan naik turun ekonomi makro yang berlangsung dengan dinamika perubahan yang sangat cepat.
Di sisi lain, kita menyaksikan naiknya Joko Widodo sebagai presiden Indonesia, melemahnya ekonomi China, anjloknya harga minyak dunia yang demikian parah, sampai terjadinya Brexit. Ini semua bukanlah rangkaian kebetulan yang terjadi diluar rencana Allah.
Sejak penciptaan (Kejadian 1:26-29) sampai dengan penghakiman akhir (Wahyu 18), Allah terus bekerja dan tidak pernah meninggalkan dunia ciptaanNya. Bahkan Allah turut bekerja dalam segala kondisi ekonomi yang terjadi untuk mendatangkan kebaikan bagi kita yang mengasihi Kristus (Roma 8:28). Pertanyaannya adalah, bagaimanakah kita dapat memaknai rangkaian peristiwa ekonomi yang terjadi di sekitar kita ini dari kacamata iman?
Presiden Jokowi baru saja mensahkan Undang-Undang Pengampunan Pajak (tax amnesty). Bagaimanakah kita dapat memanfaatkannya untuk menyaksikan integritas murid Kristus?
Negara-negara di Asia Tenggara akan memasuki Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dengan peluang dan tantangannya tersendiri. Apakah dampak dari MEA terhadap kita di Singapura dan Indonesia? Di tengah lingkungan ekonomi yang semakin kompetitif, masihkah Singapura memiliki keunggulan komparatif secara regional?
Mari siang ini kita belajar bersama dari Pdt Joseph Theo dan beberapa pakar ekonomi lainnya yang mengasihi Kristus melalui karya mereka masing-masing di ruang kebaktian lantai 4, jam 1 siang. Kiranya Roh Kudus menolong kita mengerti rencanaNya dalam hidup kita, bahkan melalui badai ekonomi saat ini agar iman kita semakin jelas melihat tangan kasih Kristus yang berkuasa memelihara kita semua. Sampai nanti! (JK)