DUA HARI DUA MALAM
Paskah adalah salah satu peringatan puncak iman Kristiani yang sangat penting untuk dirayakan dan direnungkan kembali. Setiap tahun Paskah dirayakan, dan setiap tahun pula akhirnya dilewatkan begitu saja. Sebenarnya apakah relevansi Paskah bagi kita semua? Di tengah kehidupan Singapore yang serba metropolistik ini, semangat dan pemikiran luhur apa yang bisa dipetik dari suatu perayaan Paskah?
Kebangkitan Tuhan Yesus adalah simbol kemenangan dan pembaruan iman umat Kristiani atas kegelapan dunia. Kalau dihitung dengan tepat, selang waktu antara kematian dan kebangkitanNya tidak lebih dari 2 hari 2 malam lamanya. Namun setelah kurun waktu singkat itu justru terjadi rentetan peristiwa penting yang memberikan dampak universal luar biasa.
2 hari 2 malam adalah hari dan malam yang begitu berarti bagi keselamatan manusia. Pada 2 hari dan 2 malam itu terdapat makna dan pesan bernilai bagi kehidupan kekristenan.
Dalam kehidupan sehari-hari, apapun profesi dan jabatan kita, acap kali kita dihadapkan pada hambatan, tantangan yang menyita banyak energi dan usaha. Untuk meraih sukses dan berprestasi tidak bisa tidak selalu dibutuhkan extra tenaga, waktu dan pikiran. Namun, seringkali walau sudah berusaha keras, tidak jarang hasilnya kurang sesuai dengan harapan. Akibatnya perasaan kecewa, tidak berdaya, stress bisa menyusup dan meresap ke dalam sendi-sendi kehidupan dan bisa menebarkan penyakit dan beragam problem kesehatan yang tidak kalah menakutkan dan menambah runyam persoalan.
Apakah semua orang bisa mendalami arti ungkapan bahwa pada dasarnya kegagalan adalah sukses yang tertunda? Tentu tidak segampang itu. Setiap orang pasti mempunyai metode, mekanisme atau kebiasaan tersendiri untuk menyikapi kegagalan. Setiap orang pada dasarnya adalah pribadi mandiri yang unik dan tidak bisa disamaratakan satu dengan yang lain. Namun dari Paskah kita bisa menarik pelajaran berharga yaitu Yesus Kristus mengalami penderitaan berat, wafat tetapi cukup 2 hari 2 malam untuk bangkit lagi mengalahkan maut. Tidak ada ratap kesedihan berkepanjangan. Di hari ketiga, hadirlah kebangkitan yang membawa keselamatan bagi umat manusia, menebarkan kembali semangat dan optimisme kepada para murid yang putus asa setelah kematian Sang Mesias.
Inilah semangat dan pemikiran luhur yang bisa dipetik dari perayaan Paskah, yaitu jangan mau terpuruk terlalu lama dalam perasaan kecewa, gagal atau stress. Contohlah Tuhan kita Yesus Kristus, cukup 2 hari 2 malam (walau Ia tidak kecewa, gagal atau stress) dan kitapun demikian cukup 2 hari 2 malam untuk untuk bangkit dari segala keruwetan kegagalan, keprihatinan dan kerunyaman dalam menggapai kemenangan.
Tidak salah merenungi setiap kegagalan yang terjadi namun akan jauh lebih penting mengalokasikan daya dan pemikiran baru untuk maju dan mencoba lagi. Melongok sejarah dan pengalaman di masa lampau memang perlu dan penting, namun yang jauh lebih penting adalah menyiapkan strategi masa depan menyongsong tantangan baru. Jangan sampai pengalaman masa lampu justru mengerdilkan asa dan energi dalam bertindak. Ingat kalimat penting ini: Daripada mengutuk kegelapan, lebih baik menyalakan sebatang lilin. Selamat Paskah 2018. (J.Th)