Kejatuhan manusia dalam dosa dan kedaulatan Allah
by GPBB ·
Dalam wadah Ask the Pastor di Apps GPBB ditanyakan mengapa Allah yang maha tahu menciptakan manusia yang Ia tahu akan jatuh dalam dosa. Renungan warta kali ini merupakan bahan perenungan untuk menjawab pertanyaan di atas.
Yang pertama perlu dicatat adalah memahami Allah tidak mudah dan tidak bisa dijelaskan sepenuhnya karena Ia adalah Allah yang tidak terbatas sedangkan kita manusia yang mencoba memahami-Nya adalah terbatas. Yang kedua, atribut Allah (karakteristik yang ada pada Allah) yang satu dengan yang lain tidak akan saling meniadakan.
Allah dalam Kemaha-kuasaan-Nya menciptakan manusia. Tetapi manusia jatuh akhirnya jatuh dalam dosa. Apakah Allah tidak tahu? Allah di dalam kemaha-tahuan-Nya tentu tahu. Jika demikian mengapa Allah tetap menciptakan manusia? Untuk itu atribut Allah yang lain dapat menjelaskan, yaitu atribut kedaulatan. Allah mau dan dalam kedaulatan, kemaha-tahuan dan kemaha-kuasaan-Nya tetap menciptakan manusia yang nantinya akan jatuh dalam dosa. Jadi atribut kedaulatan-Nya terlihat paling nyata di sini.
Jika demikian mengapa Allah tetap menciptakan manusia yang akan jatuh dalam dosa itu? Allah menciptakan manusia dengan kehendak bebas agar manusia merespon kepada Allah yang menciptakan dan mengasihi mereka. Manusia diberi kuasa, “penuhilah bumi, taklukanlah itu, berkuasalah …” (Kej 1:28) dan diberi kecukupan bahkan kelimpahan, “semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas” (Kej 2:16). Ketika manusia diciptakan, manusia memiliki kehendak bebas (free will). Jadi ia bisa memilih untuk taat, yaitu tidak makan buah yang dilarang Tuhan atau untuk tidak taat, yaitu makan buah yang dilarang.
Kehendak bebas memungkinkan manusia mengasihi Allah tanpa paksaan. Sama seperti seorang ayah akan senang sekali disiapkan minuman segar sepulang kantor oleh inisiatif anaknya dan bukan karena ayahnya memerintahkan anaknya untuk menyiapkan minuman itu. Dalam kedaulatan-Nya Allah memilih mengijinkan manusia memilih, dan manusia memilih tidak taat. Dalam kemaha-kuasaan dan kedaulatan-Nya Allah juga telah menyiapkan jalan keluar bagi manusia yang berdosa dan keturunan yang mewarisi dosa-dosa mereka, yaitu melalui Yesus Kristus,
Memasuki masa Jumat Agung dan Paskah tahun 2023 ini, mari merenungkan dan meyakini bahwa di dalam kedaulatan Allah terlihat konsistensi Allah ingin membangun relasi dengan manusia ciptaan-Nya. Dan Ia menunggu manusia untuk mengasihi-Nya secara suka rela dan suka cita dalam kehendak bebas mereka. Ketika hal ini gagal karena manusia jatuh dalam dosa, Tuhan memberikan jalan lain untuk memperbaiki kejatuhan ini yaitu Yesus Kristus sehingga kita dapat dibenarkan dan membangun relasi kasih dengan Allah.
Sebab, jika oleh dosa satu orang, maut telah berkuasa oleh satu orang itu, maka lebih benar lagi mereka, yang telah menerima kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaran, akan hidup dan berkuasa oleh karena satu orang itu, yaitu Yesus Kristus. Sebab itu, sama seperti oleh satu pelanggaran semua orang beroleh penghukuman, demikian pula oleh satu perbuatan kebenaran semua orang beroleh pembenaran untuk hidup. Jadi sama seperti oleh ketidaktaatan satu orang semua orang telah menjadi orang berdosa, demikian pula oleh ketaatan satu orang semua orang menjadi orang benar (Roma 5:17-19). (djh)
Image courtesy by Reformata.com