Ketaatan Seorang Hamba (1Raja-raja 17:1-6)
“Lalu ia pergi dan ia melakukan seperti Firman TUHAN.”
Elia adalah nabi Tuhan yang melayani umat Israel pada masa pemerintahan raja Ahab. Raja Ahab dikenal sebagai raja yang jahat di mata Tuhan lebih dari semua orang yang mendahuluinya (1Raj 16:30). Ia menyembah Baal dan mendirikan mezbah serta kuil untuk Baal. Hal ini karena pengaruh Izebel, isterinya yang merupakan anak raja Sidon. Dengan demikian pelayanan Elia bukanlah pelayanan yang mudah.
Dalam nats hari ini, Elia disebutkan menyampaikan berita penghukuman dari Tuhan kepada Ahab, yaitu Israel tidak akan mendapatkan hujan selama beberapa tahun (ay. 1). Ahab tentu marah sekali mendengar hal ini dan berniat jahat kepada Elia. Untuk melindungi Elia, Tuhan menyuruhnya untuk berjalan ke Timur dan bersembunyi di tepi sungai Kerit seberang sungai Yordan (ay. 3). Perintah Tuhan ini disertai janji penyertaan dan pemenuhan kebutuhan Elia. Tuhan akan menyediakan makanan melalui burung-burung gagak (ay. 4).
Jika saudara menjadi Elia, bagaimanakah respon saudara? Apakah akan menerima dengan taat, yaitu mengasingkan diri dan percaya akan janji pemenuhan kebutuhan dari Tuhan? Ataukah saudara bertanya-tanya bagaimana mungkin burung gagak bisa memberi saudara makan? Atau saudara akan menawar kepada Tuhan: bagaimana kalau saya pulang saja ke Tisbe? Karena saudara berpikir akan lebih nyaman di sana.
Alkitab tidak mencatat apa yang dipikirkan atau dikatakan Elia tetapi di ayat berikutnya disebutkan: “Lalu ia pergi dan melakukan seperti Firman Tuhan”! (ay. 5) Di sini terlihat bahwa Elia tidak mempertanyakan apalagi meragukan perintah Tuhan. Ia tidak pula menawar-nawar tempat yang lebih nyaman. Elia melakukan tepat seperti yang Tuhan perintahkan! Sebagai bukti dari pemeliharaan Tuhan, Elia mendapatkan roti dan daging setiap pagi dan petang dari burung-burung gagak (ay. 6). Tidak cukup ketaatan Elia diuji sekali, tetapi melalui kebergantungan Elia kepada burung gagak sesungguhnya Tuhan juga melatih Elia untuk bergantung sepenuhnya pada Tuhan dari hari demi hari. Rupanya latihan menjadi hamba Tuhan yang setia dan taat akan berlangsung terus menerus.
Setiap anak Tuhan adalah hambaNya dalam menjalani kehidupan ini. Jika saudara dipanggil untuk melakukan pelayanan tertentu dalam hidup, marilah taat untuk menjalankan perintahNya. Sekalipun ladang pelayanan saudara terlihat sulit. Kadang ada orang-orang yang tidak menyenangkan yang dengannya saudara bekerja sama atau harus saudara layani. Bahkan tempat pelayanan yang Tuhan perintahkan pun bukan tempat yang nyaman. Marilah kita taat seperti Elia dan menggantungkan seluruh hidup dan pelayanannya kepada Tuhan. Tuhan akan memberikan segala kekuatan kepada kita untuk mampu menjalani pelayanan tersebut. Tuhan juga akan menyediakan kecukupan untuk kebutuhan-kebutuhan kita supaya pelayanan dan kehidupan kita dapat berjalan. Selamat mentaati Tuhan dalam panggilan pelayananNya! (DjH)