MELAYANI DENGAN KARUNIA
by GPBB · Published · Updated
Menjelang akhir dari uraian istruksi pembangunan Kemah Pertemuan, Allah menugaskan Bezaleel dan Aholiab untuk mengepalai tugas pembangunan ibadah yang Tuhan perintahkan kepada Musa. Tuhan telah berfirman bahwa Ia bukan hanya menunjuk, tetapi juga memenuhi mereka dengan “Roh Allah, dengan keahlian dan pengertian dan pengetahuan, dalam segala macam pekerjaan untuk membuat berbagai rancangan supaya dikerjakan dari emas, perak dan tembaga; . . . dalam hati setiap orang ahli telah Kuberikan keahlian.” (Kel. 31:3-4, 6a). Ini menunjukkan bahwa Allah bukan Allah yang hanya memerintah atau memberi tugas, tetapi Ia juga adalah Allah yang menyediakan segala yang dibutuhkan untuk panggilan-Nya dan Ia memampukan agar pekerjaan yang Ia rencanakan terlaksana dengan baik. Bezaleel dan Aholiab dipanggil dan diperlengkapi oleh Allah untuk tugas mulia pembangunan Kemah Suci. Dari hal ini kita dapat memetik beberapa kebenaran:
- Panggilan pelayanan datang dari Allah.
Dalam pelayanan dan juga kehidupan kita, seringkali kita diperhadapkan pada panggilan atau kebutuhan pelayanan. Kebutuhan akan guru-guru Sekolah Minggu, kakak-kakak rohani remaja, para pemimpin dan fasilitator K2, kebutuhan tenaga pengerja penuh waktu, kebutuhan untuk menjadi Majelis dan Penatuan jemaat, dan sebagainya. Sekalipun berbagai kebutuhan ini disharingkan oleh para pengurus yang bertugas, panggilan untuk melayani ini sesungguhnya datang dari Allah. Allah memanggil setiap kita selaku gereja untuk mengambil bagian dalam pembangunan tubuh Kristus di GPBB.
- Ketika Allah memanggil, Ia akan memperlengkapi.
Dalam pelayanan seringkali kita mendengar jemaat berkata, “Pak, saya ingin melayani tetapi saya kuatir saya tidak mampu. Atau, saya bukan orang yang tepat untuk tugas ini.” Tentu saja setiap kita memiliki karunia dan keterampilan yang berbeda-beda dalam pelayanan. Kita juga memiliki komitmen dan keterbatasan yang berbeda dan ini akan mempengaruhi keterlibatan kita dalam pelayanan. Tetapi jika kita mengingat bagaimana Musa merespons panggilan Tuhan pertama kali untuk memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir, kita mendapati bahwa perasaan tidak mampu dan berbagai alasan bukan hal baru. Musa juga bersikap begitu. Tetapi di sini kita melihat bahwa Allah yang memanggil adalah Allah yang akan memperlengkapi dengan kemampuan. Ia tidak memanggil kita untuk meninggalkan kita. Sebaliknya, sebagaimana Ia mengurapi dan menyiapkan Bezaleel dan Aholiab untuk tugas pelayanan pembangunan, Allah juga akan memperlengkapi dan memakai kita yang bersedia melayani Dia.
- Allah mau kita melayani dengan karunia yang telah Ia percayakan kepada kita.
Pada akhirnya, Allah mau kita menemukan karunia kita dan melayani-Nya seturut dengan karunia dan keterampilan yang Allah telah karuniakan kepada kita. Semakin kita melayani Allah dan sesama dengan keterampilan dan karunia tersebut, semakin efektif dan maksimal pelayanan kita. (yj)
Image edited by IY