Membagikan Iman dengan Keberanian dan Belas Kasih
by GPBB ·
Sebagai pengikut Kristus, kita dipanggil untuk membagikan iman kita kepada orang lain, seperti yang dilakukan rasul Paulus dalam Kisah Para Rasul 18. Tetapi berbagi iman kita dapat terkesan mengintimidasi, terutama dalam masyarakat yang semakin sekuler dan pluralistis seperti saat ini. Bagaimana kita dapat membagikan iman kita dengan keberanian dan belas kasihan, seperti Paulus?
Dalam Kisah Para Rasul 18, kita melihat Paulus membagikan imannya kepada orang Yahudi dan Yunani di Korintus. Meskipun menghadapi pertentangan dan penganiayaan, Paulus tetap teguh dan berani dalam kesaksiannya, membagikan Injil kepada siapa pun yang mau mendengarkan. Tetapi pendekatan Paulus bukan hanya tentang keteguhan dan keberanian; ini juga tentang belas kasihan dan kepekaan.
Paulus menyadari bahwa orang yang berbeda memiliki kebutuhan dan kekawatiran yang berbeda, dan dia menyesuaikan pendekatannya sesuai dengan hal-hal tersebut. Dengan orang Yahudi, Paulus menggunakan Alkitab untuk menunjukkan bahwa Yesus adalah Mesias (Kisah Para Rasul 18:5, 28). Dengan orang Yunani, Paulus menggunakan referensi filosofis dan budaya untuk terhubung dengan wawasan dunia mereka (Kisah Para Rasul 17:22-34). Pendekatan Paulus bukan hanya tentang membagikan imannya; ini tentang membangun hubungan yang kontekstual sesuai dengan cara mereka sendiri.
Berbagi iman kita dengan orang lain adalah bagian mendasar dari menjadi pengikut Kristus. Saat kita merenungkan teladan Paulus dalam Kisah Para Rasul 18, kita diingatkan akan pentingnya membagikan iman kita dengan keberanian dan belas kasihan. Dengan mengenal audiens kita, memiliki keteguhan dan keberanian, menunjukkan belas kasih dan empati, menggunakan Kitab Suci dan sumber daya lainnya, dan bergantung pada kuasa Roh Kudus, kita dapat membagikan iman kita kepada orang lain dengan cara yang efektif, penuh hormat, dan penuh kasih. Semoga kita dimotivasi dan terinspirasi untuk membagikan iman kita kepada orang lain, seperti Paulus, dan semoga Allah menggunakan kesaksian kita untuk menarik orang lain kepada-Nya (YJ).
Image courtesy by jw.org