MENDINGAN TINGGAL DI PADANG GURUN
Judul di atas dikutip dari Amsal 21:19-20: “Lebih baik tinggal di padang gurun dari pada tinggal dengan perempuan yang suka bertengkar dan pemarah.” Di ayat 9 pasal yang sama tertulis juga, “Lebih baik tinggal pada sudut sotoh rumah dari pada diam serumah dengan perempuan yang suka bertengkar.” Rupanya ayat 19 kelanjutan dari ayat 9. Tinggal di sudut sotoh rumah masih bisa diomelin sama wanita (baca: istri), karena masih di dalam rumah, masih kedengeran amarahnya, maka jalan terbaik pergi jauh ke padang gurun, dijamin aman, kagak kedengeran lagi tuh amarahnya. Jangan salah paham yah para suami, jangan masalah sedikit aja sudah pada kabur ke padang gurun dan ayat-ayat itupun tidak menyudutkan para wanita, tidak bicara soal gender karena pada faktanya banyak juga pria (baca: suami) yang suka bertengkar dan pemarah. Wah, bisa-bisa malah istri nih yang kabur ke padang gurun.
Yang mau diajarkan oleh Amsal ini ialah bahwa pertengkaran umumnya terjadi karena kedua belah pihak saling bicara terus, tidak ada yang mau diam mendengar dan tidak ada yang mau mengalah. Banyak orang tidak memiliki kemampuan mendengarkan. Entah pada pasangan, teman, bahkan bos sekali pun. Mendengarkan dengan baik masih jadi tantangan yang cukup besar. Mendengarkan sudah menjadi satu keahlian yang sulit dimiliki setiap orang. Karena itu, kemampuan mendengarpun menjadi seni tersendiri. Berikut ini ada 10 cara melatih kemampuan mendengar, yaitu:
1. Berhenti bicara: Apa yang mau didengar, kalau ngomong terus dan tidak mau berhenti.
2. Berikan waktu pada orang yang sedang bicara
Berilah mereka ijin, `ruang`, dan waktu untuk mengutarakan maksudnya. Santai saja, ini akan membuat yang berbicara juga santai.
3. Tunjukkan pada orang lain bahwa Anda ingin mendengar
Dengarlah untuk memahami kata-kata mereka, dan bukannya tidak sabar menunggu giliran berbicara, lalu memotong pembicaraan orang.
4. Hilangkan semua gangguan
Matikan radio, TV, menutup pintu, berhenti membaca, dan sebagainya. Berilah perhatian penuh kepada si pembicara.
5. Empati pada orang lain
Bila mengemukakan suatu hal yang bersifat pribadi, sisihkan waktu untuk berada di posisi mereka, agar Anda bisa melihat situasi dari sudut pandang mereka.
6. Sabar: Ada jenis orang yang butuh waktu lama untuk menemukan kata-kata yang tepat, untuk membuat suatu isu menjadi jelas. Beri mereka waktu.
7. Hati-hati pada emosi Anda sendiri
Bila apa yang mereka katakan menciptakan respons emosional dalam diri Anda, bersikaplah ekstra hati-hati agar betul-betul memahami arti kalimat mereka.
8. Bila tidak setuju, ingin mengkritik atau berargumentasi, lakukan pelan-pelan
Biarpun tidak setuju, biarkan mereka menyelesaikan argumentasinya terlebih dahulu.
9. Lontarkan berbagai pertanyaan
Biarkan mereka berbicara atau menerangkan lebih banyak, memberi contoh, dll.
10. BERHENTI BICARA: Ini adalah jurus pertama dan terakhir yang paling ampuh.
Selamat mencoba. Seenak-enaknya di padang gurun, lebih enak di rumah sendiri.
(J.Th)