Tim Musik dan Ibadah

Musik merupakan bagian yang tak terpisahkan dari ibadah umat Kristen. Bahkan ada yang mengatakan agama Kristen adalah “singing religion”; yang bernyanyi dalam segala acara, saat suka maupun duka. Sebagai salah satu anugerah terbaik dari Allah, musik sangat erat hubungannya dengan ibadah yang terpusat kepada Allah.

 

Haleluya!
Pujilah Allah dalam tempat kudus-Nya!
Pujilah Dia dalam cakrawala-Nya yang kuat!
Pujilah Dia karena segala keperkasaan-Nya,
pujilah Dia sesuai dengan kebesaran-Nya yang hebat!
Pujilah Dia dengan tiupan sangkakala,
pujilah Dia dengan gambus dan kecapi!
Pujilah Dia dengan rebana dan tari-tarian,
pujilah Dia dengan permainan kecapi dan seruling!
Pujilah Dia dengan ceracap yang berdenting,
pujilah Dia dengan ceracap yang berdentang!
Biarlah segala yang bernafas memuji TUHAN! Haleluya!
Mazmur 150

Alkitab penuh dengan panggilan kepada segenap ciptaan Allah untuk memuliakan nama-Nya. Menyembah dan memuliakan Allah adalah respon yang sepantasnya kita lakukan dan rindukan, oleh karena kasih karunia-Nya yang telah menyelamatkan kita dari hukuman dosa. Pada setiap hari Minggu, kita datang beribadah kepada TUHAN. Kita menyak-sikan saudara-saudari kita melayani di dalamnya. Inilah kesempatan yang TUHAN berikan, wujud kerinduan jemaat-Nya menunjukkan kasih kepada TUHAN selama masih MAMPU. Jemaat sekalian diundang untuk turut serta dalam pelayanan musik di dalam ibadah. Yang memiliki bakat menyanyi dan memainkan alat musik dapat mengambil peran singer, pianis, organis, ataupun alat musik lainnya.

 

 

Jadwal latihan rutin Paduan Suara adalah sebagai berikut:
Paduan SuaraAnggotaWaktuTempat
PS MagnificatUmumMinggu 08.30-10.30Lt 3 Rm 5
PS NarwastuRemajaMinggu 11.00-12.30Lt 1 Rm 3
PS NafiriAnakMinggu 13.30-14.30Lt 1 Rm 3
PS PasutriSuami-IstriMinggu 13.30-15.00Lt 4 Hall
PS Gita AgapeWanitaJumat 12.30-13.30MPH A
PS Maria MartaWanitaAd hoc
PS PelautPriaAd hoc

Atau mungkin ada yang punya talenta di bidang puisi, tarian, drama musikal, music-arrangement, memimpin ensemble, movie-making, membuat slide presentasi pujian, dan pelayanan kreatif lainnya?  Ajukan diri Anda segera! Mari ambil bagian dalam pelayanan kepada-NYA selama kita masih mampu!

Testimoni

Testimoni Cantor
Pengalaman saya jadi cantor di GPBB itu nano-nano rasanya. Awal mulanya melayani sendiri (single mksudnya) LOL, Trus kami melayani bareng2 (bareng suami saya maksudnya hihi). Walaupun sudah melayani lebih dari 8 taun ttp aja rasanya deg2an tiap kali berdiri ngadep jemaat. Tapi saya slalu di ingatkan sama Kak Lidya Siah kalau kita melayani itu untuk Tuhan. Fokus aja sama siapa yg di layani and do our best. Pasti semuanya akan dilancarkan deh.. aminn… Btw, kenapa nano2? Karena tuh rasanya seneng, panik, ribet, takut, lagunya susah, takut ini dan itu. Apalagi pas nyanyiin lagu “Sang Penakluk” pas pra-paskah 2017 kemarin. Itu keringet dingin semua sampe geter2 suaranya takut salah masuk karena musiknya dari midi (bukan live). Tapi bersyukur banget untuk komunitas GPBB (Ko Mario, dan temen2 Cantor lain (Stefanus & Dio)) yang bantuin ngelatih lagu itu sehingga bisa di “taklukan”. YAY.

Saya bersyukur banget kita ga cuma dapet pelatihan informal dari tmen2 sesama Cantor, GPBB juga sangaaat membantu baik dalam pelatihan maupun persiapan (formal). Kita di equip dulu dan diberi pelatihan untuk menjadi Cantor yang baik. Tiap minggu selama 2 bulanan gitu kita mengikuti training untuk mengasah ga cuma skill conducting kita tapi juga kesiapan hati dan apa bentuk ibadah dan peran Cantor dalam ibadah. Holistic experience banget deh. Dari dulunya tangan conducting saya yang kayak lagi nge-cah Kwetiaww, sekarang jadi keliatan lebih berbentuk dan jelas. Buat temen2 yanggg ingin melayani jadi Cantor, ayok jangan tunggu2 lagi. Kita sama2 belajar untuk melayani lebih baik lagi untuk Tuhan. Kemauan emang penting tapi harus di imbangi dengan kerja keras dan doain juga yaa. Yuk sama2 joinan GPBB Cantor.

Testimoni Pemusik
Tahun 2001, saya mulai kuliah Singapura. Setahun sebelumnya rasanya ngga mungkin, tapi Tuhan buka jalan. Tidak langsung di NTU atau NUS yang bonafid. Tuhan tahu keterbatasan saya – “diploma dulu ya Tan”, mungkin kira-kira begitu Tuhan bersabda.
Di lingkungan baru ini, beban kuliah yang Tuhan beri tidak seberat kuliahan S1. Inilah keadaan dan kesempatan ‘start’ saya. Selain di kampus, Tuhan persiapkan pula tempat pelayanan di home-church GPBB. Saya segera mulai melayani sebagai pemusik sebagai perwujudan rasa syukur plus memakai talenta yang Tuhan sudah beri.
Keadaan ‘start’ setiap orang di lingkungan baru tentu tidak sama dengan saya. Namun, segeralah mulai melayani. Menggumulkan pelayanan tidak harus selalu sulit, lama, atau banyak pilihannya – kadangkala jawaban Tuhan itu satu, jelas, sudah di depan mata. Buat yang bisa musik, ini straightforward –melayanilah sebagai pemusik 😀
Saya bawa2 istilah home-church pula, mengapa? Karena home-church adalah bagian long-term kehidupan ini. Lulus kuliah, tetap ke home church. Pindah kerja, tetap ke home church. Di home-church yang baru, melayani sejak dini membentuk prioritas dan karakter pelayanan saya. Bila dulu saya tunda, banyak perkara akan mengambil prioritas sehingga pelayanan akan terbengkalai – pake waktu dan energi sisa-sisa. Apalagi kemudian kuliahan saya tambah berat di S1. Ah, kurang berkenan tentunya buat Yang dilayani 😀
Belasan tahun melayani, selain sukacita, expect pula K3: kegagalan, kritik, dan kekecewaan. Saya diingatkan untuk tetap fokus kepada Tuhan serta tetap melayani dengan kesetiaan dan kasih – jangan karena kecewa dengan manusianya, maka menjadi undur. Buah dan tempaan lewat pelayanan membantu saya lebih peka menyadari berkat dan arahan Tuhan.
Akhir kata, Anda tentu rindu mewujudkan rasa syukur kepada Tuhan. Wujudkan lewat pelayanan kepada-Nya sesuai gerakan dari-Nya. Jangan tunggu lagi, ambil bagianmu saat ini juga!

Kontak

Melissa A.S.
pelayanan.gpbb@gmail.com

Daftarkan Dirimu