Pertanyaan 1: Sehubungan dengan khotbah hari ini (4 April 2021, Yesus Kristus: Ketaatan yang sempurna), tadi diberikan beberapa contoh orang2 non Kristen yang bisa menjadi teladan dalam hal mengosongkan diri juga, selain Yesus Kristus.
by ADMIN ·
Q) Pertanyaan 1: Sehubungan dengan khotbah hari ini (4 April 2021, Yesus Kristus: Ketaatan yang sempurna), tadi diberikan beberapa contoh orang2 non Kristen yang bisa menjadi teladan dalam hal mengosongkan diri juga, selain Yesus Kristus.
A) Kalau begitu dalam hal mengosongkan diri, apakah tidak ada bedanya antara orang Kristen & non Kristen? Bahkan dalam banyak kasus, orang2 non Kristen lebih bisa mengosongkan diri dibanding orang2 Kristen.
Jawaban 1: Jika non Kristen dan Kristen sama2 bisa berkenosis maka betul tidak ada bedanya sebab apa? Sebab sama2 meneladani Yesus Kristus. Bedanya hanya non Kristen dan Kristen. Memangnya tidak boleh orang non Kristen meneladani Yesus??? Apakah harus jadi Kristen dulu untuk meneladani Yesus???? Dalam satu peristiwa rasul Yohanes bertanya kepada Kristus: Guru kami melihat seorang yang bukan pengikut kita (baca: non Kristen) mengusir setan demi nama-Mu, lalu kami cegah orang itu, karena ia bukan pengikut kita. Yesus menjawab: jangan dicegah sebab mereka di pihak kita. (Markus 9:49-50) Jadi jika ada non Kristen mencontoh Yesus, wah bersyukur sekali. Jadi jika ada non Kristen bisa lebih mencontoh Yesus dan memraktekkan ajaran Kristus, maka itu tidak berarti Yesus dan Kristen menjadi kosong dan turun derajat atau bobot kualitasnya dan menjadi sama dengan ajaran2 lainnya. (edited)
Yang paling memalukan justru jika ada non Kristen hidup lebih baik dari orang Kristen, lebih bisa meneladani Kristus, maka harusnya kita malu karena non Kristen lebih bisa meneladani Kristus dengan lebih baik daripada orang Kristen sendiri. Jadi jangan berpikir itu lantas menjadikan kekristenan dan Kristus menjadi sia-sia dll. Mahatma Gandhi sangat terinsiprasi dari Khotbah di Bukit (Matius 5:1-12).
Kristus dan ajaran kenosis tetap agung dan mulia, tidak lantas karena ada non Kristen yang bisa melakukan kenosis maka Kristus dan kenosis menjadi turun derajat atau bobor dan kualitasnya. Bedanya bukan di ajaran-Nya tetapi di manusianya… ternyata non Kristen (bukan pengikut Yesus) lebih bisa memraktekkan kenosis daripada orang Kristen (pengikut Yesus) Maka saya katakan malulah kita… Kita tidak bisa usir setan, lalu ada orang usir setan demi nama Yesus, kita marah2 dan cegah hehehe… Kita orang Kristen tidak bisa kenosis, begitu ada non Kristen bisa menjadi contoh kenosis maka kita harus bersyukur dan bercermin.
Q) Pertanyaan 2: Apakah kematian & kebangkitan Yesus tidak ada maknanya sama sekali dalam memampukan orang Kristen untuk mengosongkan diri? Apakah pengosongan diri Kristus hanya sebatas untuk diteladani saja, seperti tokoh2 teladan agama/ sekuler lainnya?
A) Jawaban 2: Kuasa, kemuliaan dan keagungan kematian dan kebangkitan Yesus tidak ditentukan apakah ada yang mau atau tidak berkenosis. Pada dirinya sendiri kematian dan kebangkitan Yesus memampukan manusia untuk berkenosis hanya masalahnya di manusianya bukan di Yesusnya. Ada manusia yang mau dan mampu berkenosis baik Kristen (Mother Teresa, Hudson Taylor, David Livingstone, Martin Luther, para rasul setelah kebangkitan Yesus dll) atau non Kristen (Mahatma Gandhi, dll) Kenosis bukan hanya diteladani, dipelajari tetapi dijadikan standard hidup, panduan hidup, jiwa dan napas hidup kita.
Secara prinsip bedanya kenosis Kristus dan ajaran2 agama2 lain sbb: (1) Kristus berkenosis sebagai hamba, sampai mengurbankan nyawa (Filipi 2:5-11) Agama2 mengajarkan ‘kenosis’ sebagai manusia (bukan hamba) dan hanya sebatas mengurbankan kesenangan dan kenikmatan duniawi (tidak mau kurbankan nyawa) begitu harga dirinya diganggu maka ajarannya berkata kita mengasihi orang yang mengasihi kita, hormati orang yang hormati kita, tetapi tidak untuk mereka yang membenci kita. Mata ganti mata dll, kesabaran ada batasnya. (2) Kristus berkenosis untuk memberi keselamatan kepada manusia (Ibrani 9:28) Agama2 berkenosis untuk mencari keselamatan. (3) Kristus berkenosis mengurbankan dirinya sendiri agar semua orang masuk sorga. (Yoh 3:16; 1 Tes 5:9) Agama2 mengajarkan ber’kenosis’ untuk dirinya sendiri masuk sorga. Apalagi teroris mengurbankan semua orang agar dirinya sendiri masuk sorga…hehehe… kontras banget bedanya dengan Kristus. (J. Theo)