Simeon dan Hana
by GPBB ·
Simeon dan Hana
Ketika Yusuf dan Maria membawa bayi Yesus ke bait Allah di Yerusalem, mereka bertemu dengan seorang bernama Simeon. Ia adalah seorang yang benar (Yun. dikaios/Ibr. tzadik) dan saleh, dan menantikan ‘penghiburan bagi Israel.’ (Luk 2:25)
Simeon memberkati bayi Yesus dan berkata kepada Maria, bahwa anak ini akan menjatuhkan dan membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan (2:34-35). Tak sedikit orang Israel yang berpengharapan seperti Simeon, menantikan ‘penghiburan bagi Israel’, walau bukannya tidak mungkin juga bahwa cara Allah akan membawa ‘penghiburan bagi Israel’ itu akan tidak sesuai dengan apa yang mereka harapkan. Ia memang akan membawa ‘penghiburan bagi Israel’, namun bagaimana caranya ia akan membawa ‘penghiburan bagi Israel’ ini justru akan menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan, supaya menjadi nyata bahwa pikiran hati banyak orang mengenai bagaimana Allah akan membawa ‘penghiburan bagi Israel’ ini ternyata keliru. Bahkan, Maria pun akan kena dampaknya — ‘suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri’ — yang mengarahkan kita kepada Salib, dan membayangkan apakah kata-kata Simeon ini ada di benak Maria, ketika ia menyaksikan putranya disalib?
Kemudian, ada juga seorang yang bernama Hana. Ia nabi perempuan, berasal dari suku Asyer, sudah sangat tua umurnya, dan sekarang ia janda. Ia tidak pernah meninggalkan Bait Allah dan siang malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa. Setelah bertemu dengan bayi Yesus, ia “berbicara tentang anak itu kepada semua orang yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem” (2:38), yang mungkin juga merefleksikan hatinya sendiri sebagai orang yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem. Ia bercerita tentang anak itu kepada semua orang yang juga memiliki penantian yang serupa dengan dirinya.
Simeon yang menantikan ‘penghiburan bagi Israel’, Hana yang menantikan ‘kelepasan untuk Yerusalem’, dan keduanya menemukan jawaban penantian seumur hidup mereka ini ketika mereka melihat bayi Yesus.
Simeon memuji Allah dan berkata tentang anak ini kepada Yusuf dan Maria. Hana mengucap syukur kepada Allah dan berbicara tentang anak ini kepada semua orang. Yang menantikan ‘penghiburan’ dan ‘kelepasan’, akan menemukannya dalam diri Yesus Sang Mesias, dan mereka akan memuji dan berkata kepada orang lain; mengucap syukur dan berbicara kepada semua orang. Praise God, tell others. Selamat Natal! (sh)