DOA: KETENANGAN HATI DAN PIKIRAN
by GPBB ·
DOA: KETENANGAN HATI DAN PIKIRAN
Filipi $:6-7
“Janganlah hendaknya kamu khawatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam
segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.
Dalam sejahtera Allah, yang melampaui segala akal akan memelihara hati
dan pikiranmu dalam Kristus Yesus”.
- Kekhawatiran adalah bagian integral kehidupan manusia. Satu sisi khawatir menandakan kita masih hidup, tetapi sisi lain khawatir memporak porandakan kehidupan manusia sehingga kehidupan terasa bagai kematian.
- Kekhawatiran menyebabkan manusia gelisah, cemas, takut, depresi bahkan mengalami gangguan jiwa. Mengapa? Karena khawatir meyakinkan pikiran kita bahwa hal yang dikhawatirkan itu benar-benar akan terjadi.
- Kalimat “Janganlah hendaknya kamu khawatir,” artinya “Janganlah hendaknya kamu dikuasai oleh kekhawatiran.” Maksudnya adalah kekhawatiran harus dikuasai atau dikendalikan. Jika tidak dikendalikan maka kehidupan kita akan banyak alami masalah medis, psikis dan rohani.
Menurut penelitian Biola University tentang kekhawatiran, ternyata[1]:
- 40% yang Anda khawatirkan itu pasti tidak akan terjadi,
- 30% kekhawatiran Anda diakibatkan pengalaman atau trauma masa lalu,
- 12% kekhawatiran Anda akibat dari Anda terlalu fokus dengan pendapat/ pengalaman orang lain,
- 10% kekhawatiran Anda akibat dari fisik Anda kurang fit atau kurang sehat, dan
- hanya 8% dari kekhawatiran Anda yang merupakan fakta dari apa yang Anda khawatirkan.
Jadi tahukah Anda bahwa manusia telah menghabiskan/menguras 92% energinya hanya untuk mengkhawatirkan sesuatu yang tidak tidak pernah terjadi (hanya mengurusi imajinasi bukan realitas)
- Kekhawatiran adalah cara Allah untuk memelihara hati dan pikiran kita.
Pikiran adalah sesuatu yang “liar” maka harus dikendalikan. Bagaimana kendalikan? Selalu isi dengan hal-hal yang rohani, menguatkan, positif, yang baik dan indah. Fakta baik dan fakta jelek selalu berdampingan di sekitar kita. Hanya kita selalu lebih dipengaruhi oleh fakta jelek. Padahal Allah berkata bahwa Allah sumber bahagia, sukacita dan kedamaian, maka hati dan pikiran kita harus selalu diisi dengan pikiran-pikiran Allah. Pengharapan kita tidak boleh dihancurkan oleh kekuatiran kita.
[1] https://www.kompasiana.com/rintar_sipahutar/5bcb49c6aeebe1482c3d9883/kuatir?page=all