Bagaimana memahami perumpamaan Talenta (Matius 25:14-30) supaya saya tidak menjadi “hamba yg jahat”?
by ADMIN · Published · Updated
Q) Bagaimana memahami perumpamaan Talenta (Matius 25:14-30) supaya saya tidak menjadi “hamba yg jahat”?
A) Perumpamaan tentang talenta merupakan perumpamaan yang paling panjang di dalam Injil Matius. Perumpamaan ini berisi pengajaran tentang Kerajaan Sorga dan relasi antara umat sebagai warga kerajaan dengan Sang Raja yaitu Allah sendiri.
Talenta (bahasa Yunani kuno τάλαντον (talanton) artinya: skala, ukuran, atau keseimbangan adalah suatu satuan ukuran yang beratnya kira-kira 80 pon (36 kg). Sebagai satuan mata uang, satu talenta nilainya sekitar 6.000 denarius (jamak: denarii, Alkitab menggunakan kata "dinar") Jika satu dinar merupakan upah kerja satu hari maka satu talenta adalah upah kerja untuk sekitar 20 tahun.
Inti Pengajaran: 1. Bahwa setiap anak-anak Tuhan harus menjadi pribadi yang baik dan setia, yang dapat dipercaya dengan melaksanakan apa yang dipercayakan kepada mereka dengan tepat dan efisien sampai pada hari pertanggung-jawaban.
2. Setiap orang diberi kapasitas sesuai dengan kapabilitas masing-masing. Ada yang 5 talenta, 2 talenta dan 1 talenta. Kerjakanlah setiap talenta dengan tanggung jawab maksimal sesuai dengan kapasitas dan kapabilitas. Jika kapasitas kita kerja 8 jam sehari maka bekerjalah 8 jam. Jika kapabilitas kita bisa menghasilkan maksimal dalam 8 jam itu maka hasilkan semaksimal mungkin.
3. Jangan iri hati melihat kapasitas dan kapabilitas orang lain. Lihatlah dan bersyukurlah untuk kapasitas dan kapabilitas kita masing-masing dan kerjakan itu dengan bertanggung jawab. Dalam Kejadian 18:25, Musa mencari pemimpin untuk 1000 orang, 100 orang, 50 orang dan 10 orang. Jika orang itu punya kapasitas dan kapabilitas memimpin 1000 orang maka ia menjadi pemimpin 1000 orang. Jangan diminta memimpin 10 orang. Yang memiliki kapasitas dan kapabilitas 10 orang menjadi pemimpin 10 orang, jangan diberikan 1000 orang, tidak sanggup dia. Yang mampu 5 talenta, diberikan 5 talenta. Yang mampu 1 talenta diberikan 1 talenta. Tetapi yang 1 talenta tidak bersyukur malah iri hati akhirnya tidak kerja dan menghasilkan apa2 karena kerjanya cuma memperhatikan yang 5 talenta dan 2 talenta kerja. Hasilnya cuma semakin sirik, iri hati, menyebar fitnah, hoax, dll.
4. Setiap orang diminta pertanggung jawaban berdasarkan kapasitas dan kapabilitas bukan hasil. Tuhan ingin kita bertanggung jawab untuk kapasitas dan kapabilitas yang Tuhan berikan. Fokus pada bagaimana memakai kapasitas dan kapabilitas yang Tuhan sudah berikan.
5. Setiap orang harus bekerja maksimal tanpa pengawasan boss. Walau tuan (boss) tidak ada tetap bekerja maksimal. Jangan hanya bekerja jika ada pengawasan. (Pengkh 9:10; 1 Kor 10:31; Kol 3:23). (J. Theo).