Bagaimana orang percaya dapat mendengar kehendak Tuhan?
by Albertus HA · Published · Updated
Pertanyaan:
Syalom, saya mau bertanya apakah pada jaman sekarang, apakah orang percaya bisa mendengarkan suara Tuhan *secara spesifik* mengenai apa kehendak Tuhan bagi dirinya, misalnya harus bekerja di perusahaan yang mana, harus kuliah di universitas apa dan jurusan apa, harus menikahi siapa, harus tinggal di mana, dll.
Di PL, nabi yang ditunjuk Allah memberikan message *spesifik* bahkan seringkali letterlex / harfiah / word by word. Sebagai contoh, waktu Allah menyuruh Samuel datang ke rumah Isai untuk mengurapi raja Israel yang baru yang menggantikan raja Saul, Samuel mengira bahwa Eliab lah (anak pertama) yang dipilih Tuhan Ketika mereka itu masuk dan Samuel melihat Eliab, lalu pikirnya: ”Sungguh, di hadapan TUHAN sekarang berdiri yang diurapi-Nya.” ( 1 Samuel 16:6 TB ) Tetapi Samuel mendengar suara Tuhan *secara spesifik dan audible (kepada Samuel)* bahwa bukanlah Eliab atau 6 saudara Daud yang lain yang dipilih oleh Tuhan. Samuel diberitahu *secara spesifik* kehendak Tuhan (yaitu Daud yang dipilih untuk menggantikan Saul).
Di PB, Yesus mengatakan bahwa orang yang percaya kepada Nya bisa mendengar suara Yesus. "Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku" ( Yohanes 10:27 TB ) dan di Ibrani dikatakan bahwa Allah *tidak lagi* berbicara kepada umatnya seperti lewat nabi-nabi. Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi, maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta. (Ibrani 1:1-2 TB)
Yang saya mau tanyakan:
- Apakah Yohanes 10:27 ini berarti (in general) orang percaya bisa mendengar suara Allah berbicara secara spesifik apakah kehendak Allah bagi mereka (misalnya misalnya harus bekerja di perusahaan yang mana, harus kuliah di universitas apa dan jurusan apa, harus menikahi siapa, dll) di mana pilihan-pilihan yang ada semuanya tidak bertetangan dengan Firman Tuhan dan juga membawa perasan damai?
- Bagaimana membedakan mana suara Allah dengan suara hati nurani (ketika keputusan yang harus diambil, semua option nya tidak bertentangan dengan Firman Tuhan dan membawa perasaan damai. Terimakasih.
Jawaban:
Pertanyaan ini sering ditanyakan oleh begitu banyak orang. Bagaimana bisa mendengar suara TUHAN. Samuel mendengar suara Allah (1 Samuel 3:1-10). Gideon mendapatkan wahyu secara fisik dari Allah dan masih meragukan apa yang didengarnya sehingga dia meminta tanda, bukan sekali, tapi tiga kali (Hakim-Hakim 6:17-22, 36-40)
Orang percaya masih bisa mendengar suara Tuhan sampai saat ini. Tuhan terus menyatakan kehendak-Nya kepada manusia sepanjang jaman.
Hanya yang perlu dipahami adalah sbb:
- Cara Allah berbicara kepada manusia setiap jaman berbeda.
- Tuhan bercakap-cakap dengan Adam di taman Firdaus. Dia berkata kepada Nuh untuk membangun bahtera. Dia berbicara kepada Musa di semak yang terbakar. Dia menjanjikan Abraham seorang anak laki-laki. Rasul Paulus mendengar suara di perjalanan menuju Damaskus.
- Tuhan berbicara tidak secara langsung tetapi memakai perantara para nabi Ibrani 1:1-2 TB)
- Tuhan berbicara melalui Yesus Kristus (Ibrani 1:1-2; Yoh 12:45)
- Tuhan berbicara melalui Kitab Suci.
Yosua 8:32, “Dan di sanalah di atas batu-batu itu, dituliskan Yosua salinan hukum Musa, yang dituliskannya di depan orang Israel.”
Yohanes 20:30-31, “Memang masih banyak tanda lain yang dibuat Yesus di depan mata murid-murid-Nya, yang tidak tercatat dalam kitab ini, tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya.”
2 Tim 3:16, “Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.”
- Cara Allah berbicara dengan manusia jaman kini adalah melalui Kitab Suci (Alkitab)
Allah tidak lagi berbicara kepada manusia dengan cara suara yang terdengar (audible) karena jaman kini sudah Tuhan tuliskan semuanya melalui para penulis Alkitab: para nabi, para rasul dll.
Lebih dari 40 orang penulis yang berasal dari latar belakang pendidikan yang berbeda, status sosial, ekonomi, profesi dan jaman yang berbeda, tetapi isi Alkitab tetap sama. Tetap berfokus kepada Tuhan Yesus dan kebenaran-Nya. Nubuatan-nubuatan yang ada di Perjanjian Lama pun juga digenapi di Perjanjian Baru. Alkitab tidak memiliki kekeliruan karena Roh Kudus yang menggerakan dan memimpin setiap penulis untuk menuliskan hal yang sama.
Allah dapat saja berbicara secara lisan kepada manusia (jika manusia masih primitif, tidak bisa membaca, tidak ada Alkitab dll.) namun secara utama Dia berbicara melalui FirmanNya; Bagi kita di jaman maju, Allah tidak berbicara dengan suara, tetapi Alkitab.
Di jaman kini, kita memiliki apa yang tidak dimiliki oleh para nabi yaitu Alkitab, firman TUHAN yang tertulis, yang lengkap, yang diinspirasikan, yang dapat kita baca, pelajari dan renungkan.
“Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik” (2 Timotius 3:16-17).
- Bagaimana “mendengar” suara TUHAN di jaman kini? Ada 5 (lima) cara mendengar suara TUHAN di jaman kini, yaitu:
- 3.1. Dengan cara membangun disiplin waktu teduh, waktu tenang, hindari dari kebisingan atau distorsi suara-suara. Mendengar suara TUHAN di jaman kini adalah dengan cara membaca bukan membuang Alkitab lalu pergi “bertapa” di gunung, atau tidur mencari mimpi dan suara TUHAN.
Yudas 1:8
“Namun demikian orang-orang yang bermimpi-mimpian ini juga mencemarkan tubuh mereka dan menghina kekuasaan Allah serta menghujat semua yang mulia di sorga.”
Mazmur 85:8
“Biarlah aku mendengar apa yang akan difirmankan Allah, TUHAN, sebab Ia akan berbicara tentang damai kepada umat-Nya, kepada orang-orang kudus-Nya, tetapi janganlah mereka kembali kepada kebodohan.”
Pada ayat ini dikatakan “Mendengar apa yang difirmankan bukan apa yang dikatakan.” Ini artinya mendengar dengan membaca. Mendengar = Membaca = mengetahui.
Yohanes 14:26
“Tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.”
Mengajarkan melalui apa? Melalui Alkitab, kotbah, pengajaran dll.
- 3.2. Dengan cara rutin memiliki hubungan khusus dengan TUHAN. Yesus mengatakan, “Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku” (Yohanes 10:27).
Mendengar suara TUHAN di sini sama dengan memiliki relasi yang intim, rutin, dekat dan saling mengenal. Bisa juga mendengar melalui kotbah, kebaktian hari minggu dll. Itu sebabnya hukum ke 4: Ingat dan kuduskan hari Sabat. Hari perhentian dimana TUHAN ingin manusia “dengar suara” TUHAN di Kebaktian.
Untuk mengenali suara Allah, kita perlu menggunakan waktu bersama dengan Dia setiap hari. Pastikan bahwa setiap hari kita menikmati waktu doa yang berkualitas, mempelajari Alkitab, dan dengan tenang merenungkan firman-Nya. Makin sering kita menggunakan waktu secara intim bersama Tuhan dan firman-Nya, makin mudah kita mengenali suara Tuhan dan pimpinan-Nya dalam hidup kita.
- 3.3. Dengan cara melatih diri kita dengan melihat dan menilai perbuatan orang-orang di sekitar kita.
Karyawan bank dilatih untuk mengenali uang palsu dengan mempelajari uang asli secara cermat sehingga dengan mudah mereka mendeteksi uang palsu. Kita perlu dengan cermat mengenali Firman Tuhan, sehingga ketika kita membaca Alkitab maka kita akan jelas mengetahui bahwa itu suara Allah, kehendak TUHAN.
Kolose 3:16, “Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain…”
Ibrani 5:14, “Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat.” (Roma 12:2)
- 3.4. Dengan cara memilih dan menjalani apa yang tidak bertentangan dengan firman TUHAN (Titus 1:2)
Ini menjawab pertanyaan apakah TUHAN menetapkan secara spesifik harus bekerja di perusahaan yang mana, harus kuliah di universitas apa dan jurusan apa, harus menikahi siapa, dll)
Jika hati nurani/suara nurani kita tidak bertentangan dengan kehendak Tuhan maka itulah suara TUHAN.
Alkitab jelas mengatakan bahwa firman TUHAN hanya menetapkan panduan, standard, prinsip apa yang TUHAN kehendaki di hidup kita, tetapi selebihnya detailnya adalah tanggung jawab kita untuk memaknai dan mengerjakan yang tidak melanggar prinsip itu.
Mazmur 119:105, “Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.” Firman TUHAN menerangi jalan kita sehingga kita tahu ini jalan salah, maka jangan jalan di situ dll.
Kejadian 2:19-20, “Lalu TUHAN Allah membentuk dari tanah segala binatang hutan dan segala burung di udara. Dibawa-Nyalah semuanya kepada manusia itu untuk melihat, bagaimana ia menamainya; dan seperti nama yang diberikan manusia itu kepada tiap-tiap makhluk yang hidup, demikianlah nanti nama makhluk itu. Manusia itu memberi nama kepada segala ternak, kepada burung-burung di udara dan kepada segala binatang hutan, ….”
Arti ayat ini adalah TUHAN hanya menciptakan, selanjutnya manusia mengatur sendiri bagaimana menamai dan memelihara seluruh ciptaan TUHAN. Ini yang disebut dengan Mandat Budaya.
Kita bebas memilih jodoh, pekerjaan, sekolah dll yang berdasarkan tidak bertentangan dengan kehendak TUHAN, yang kudus, yang berkenan kepada Allah.
1 Korintus 10:23,24,31 prinsip yang paling jelas tentang kehendak TUHAN. Pilih yang berguna untuk diri sendiri, berguna untuk orang lain, dan yang memuliakan TUHAN (1 Korintus 10:23, 24,31) Ketiga hal ini harus terpenuhi. Tidak bisa kita pilih hanya berguna untuk diri sendiri tetapi masa bodoh dengan orang lain. Tidak bisa juga berguna untuk diri sendiri dan orang lain tetapi tidak memuliakan TUHAN. Ketiga prinsip ini harus terpenuhi. Jalani pilihan kita dengan damai dan yakin.
- 3.5. Dengan cara Selalu bergaul dengan orang-orang yang memiliki kerohanian yang baik.
1 Kor 15:33, “Pergaulan yang buruk merusak kebiasaan yang baik.”
Amsal 13:20, “Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi siapa berteman dengan orang bebal menjadi malang.”
Semoga menjawab pertanyaan yang ditanyakan. Terima kasih (J.Theo)
Question:
Shalom, I would like to ask whether in this day and age, believers can hear God’s voice specifically regarding His will for them, such as which company to work for, which university and major to choose, whom to marry, where to live, etc.
In the Old Testament, prophets appointed by God delivered specific messages, often literally word by word. For example, when God instructed Samuel to go to Jesse’s house to anoint the new king of Israel to replace King Saul, Samuel thought that Eliab (the first son) was the one chosen by God. When they arrived and Samuel saw Eliab, he thought, “Surely the Lord’s anointed stands here before the Lord.” (1 Samuel 16:6 NIV) But Samuel heard God’s voice specifically and audibly (to Samuel) that neither Eliab nor the other six brothers of David were chosen by God. Samuel was told specifically God’s will (that David was chosen to replace Saul).
In the New Testament, Jesus said that those who believe in Him can hear His voice. “My sheep listen to my voice; I know them, and they follow me.” (John 10:27 NIV) And in Hebrews, it is said that God no longer speaks to His people through prophets. In the past, God spoke to our ancestors through the prophets at many times and in various ways, but in these last days, He has spoken to us by His Son, whom He appointed heir of all things, and through whom also He made the universe. (Hebrews 1:1-2 NIV)
My questions are:
- Does John 10:27 mean (in general) that believers can hear God’s voice speaking specifically about His will for them (such as which company to work for, which university and major to choose, whom to marry, etc.) where all the available options do not contradict God’s Word and also bring a sense of peace?
- How can one distinguish between God’s voice and the voice of conscience (when the decision to be made, all options do not contradict God’s Word and bring a sense of peace)? Thank you.
Answer:
This question is often asked by many people. How can one hear the voice of the LORD? Samuel heard the voice of God (1 Samuel 3:1-10). Gideon received a physical revelation from God and still doubted what he heard, so he asked for a sign, not once, but three times (Judges 6:17-22, 36-40).
Believers can still hear the voice of God today. God continues to reveal His will to humans throughout the ages. However, it is important to understand the following:
- The way God speaks to humans differs in each era.
- God conversed with Adam in the Garden of Eden. He told Noah to build an ark. He spoke to Moses in the burning bush. He promised Abraham a son. The Apostle Paul heard a voice on the road to Damascus.
- God spoke indirectly but used intermediaries, the prophets (Hebrews 1:1-2 NIV).
- God spoke through Jesus Christ (Hebrews 1:1-2; John 12:45).
- God speaks through the Scriptures.
- Joshua 8:32, “There, in the presence of the Israelites, Joshua wrote on stones a copy of the law of Moses.”
- John 20:30-31, “Jesus performed many other signs in the presence of his disciples, which are not recorded in this book. But these are written that you may believe that Jesus is the Messiah, the Son of God, and that by believing you may have life in his name.”
- 2 Timothy 3:16, “All Scripture is God-breathed and is useful for teaching, rebuking, correcting and training in righteousness.”
- The way God speaks to humans today is through the Scriptures (the Bible). God no longer speaks to humans in an audible voice because, in this era, He has written everything through the authors of the Bible: the prophets, the apostles, etc. More than 40 authors from different educational backgrounds, social statuses, economies, professions, and eras wrote the Bible, yet its content remains the same. It remains focused on Jesus Christ and His truth. The prophecies in the Old Testament are also fulfilled in the New Testament. The Bible has no errors because the Holy Spirit moved and guided each author to write the same thing.
God may speak verbally to humans (if humans are still primitive, cannot read, have no Bible, etc.), but primarily, He speaks through His Word. For us in the modern era, God does not speak with a voice but through the Bible.
In this era, we have what the prophets did not have: the Bible, the written Word of the LORD, which is complete, inspired, and can be read, studied, and meditated upon.
“All Scripture is God-breathed and is useful for teaching, rebuking, correcting and training in righteousness, so that the servant of God may be thoroughly equipped for every good work” (2 Timothy 3:16-17).
- How to “hear” the voice of the LORD today? There are five (5) ways to hear the voice of the LORD today:
3.1. By building a discipline of quiet time, avoiding noise or voice distortions. Hearing the voice of the LORD today is by reading, not discarding the Bible and going to “meditate” on a mountain or sleeping to seek dreams and the voice of the LORD. - Jude 1:8, “In the very same way, on the strength of their dreams these ungodly people pollute their own bodies, reject authority and heap abuse on celestial beings.” - Psalm 85:8, “I will listen to what God the LORD says; he promises peace to his people, his faithful servants—but let them not turn to folly.” This verse says “listen to what the LORD says,” not “what is said.” This means listening by reading. Listening = Reading = Knowing. - John 14:26, “But the Advocate, the Holy Spirit, whom the Father will send in my name, will teach you all things and will remind you of everything I have said to you.” Teach through what? Through the Bible, sermons, teachings, etc.
3.2. By routinely having a special relationship with the LORD. Jesus said, “My sheep listen to my voice; I know them, and they follow me” (John 10:27). Hearing the voice of the LORD here is the same as having an intimate, routine, close, and mutual relationship. It can also be heard through sermons, Sunday services, etc. That is why the fourth commandment: Remember the Sabbath day by keeping it holy. A day of rest where the LORD wants humans to “hear the voice” of the LORD in worship. To recognize God’s voice, we need to spend time with Him every day. Ensure that every day we enjoy quality prayer time, study the Bible, and quietly meditate on His Word. The more we spend intimate time with God and His Word, the easier it is to recognize God’s voice and guidance in our lives.
3.3. By training ourselves by observing and evaluating the actions of those around us. Bank employees are trained to recognize counterfeit money by carefully studying genuine money so that they can easily detect counterfeit money. We need to carefully recognize the Word of God so that when we read the Bible, we will clearly know that it is the voice of God, the will of the LORD. - Colossians 3:16, “Let the message of Christ dwell among you richly as you teach and admonish one another with all wisdom…” - Hebrews 5:14, “But solid food is for the mature, who by constant use have trained themselves to distinguish good from evil.” (Romans 12:2)
3.4. By choosing and living what does not contradict the Word of the LORD (Titus 1:2). This answers the question of whether the LORD specifically determines which company to work for, which university and major to choose, whom to marry, etc. If our conscience/inner voice does not contradict God’s will, then that is the voice of the LORD.
The Bible clearly states that the Word of the LORD only sets guidelines, standards, principles of what God wants in our lives, but the details are our responsibility to interpret and do without violating those principles.
- Psalm 119:105, "Your word is a lamp for my feet, a light on my path." The Word of the LORD illuminates our path so that we know this is the wrong path, so do not walk there, etc.
- Genesis 2:19-20, "Now the LORD God had formed out of the ground all the wild animals and all the birds in the sky. He brought them to the man to see what he would name them; and whatever the man called each living creature, that was its name. So the man gave names to all the livestock, the birds in the sky and all the wild animals..."
This verse means that the LORD only created, and then humans manage how to name and care for all of God's creations. This is called the Cultural Mandate.
We are free to choose a spouse, job, school, etc., based on what does not contradict God's will, which is holy and pleasing to God.
- 1 Corinthians 10:23,24,31 is the clearest principle about God's will. Choose what is useful for oneself, useful for others, and glorifies the LORD (1 Corinthians 10:23, 24,31). These three things must be fulfilled. We cannot choose only what is useful for ourselves but ignore others. We also cannot choose what is useful for ourselves and others but does not glorify the LORD. These three principles must be fulfilled. Live our choices with peace and confidence.
3.5. By always associating with people who have good spirituality.
- 1 Corinthians 15:33, “Do not be misled: ‘Bad company corrupts good character.’”
- Proverbs 13:20, “Walk with the wise and become wise, for a companion of fools suffers harm.”
I hope this answers the questions asked. Thank you. (J. Theo).