Belajar dari Raja-Raja Yehuda yang “Baik”
by GPBB · Published · Updated
Tulisan ini tidak menyertakan raja-raja Israel karena pada umumnya raja-raja Israel dipandang tidak berkenan kepada TUHAN, juga karena mereka bukan keturunan Daud. Ada 20 orang raja Yehuda (Israel Selatan) dari Rehabeam, anak Salomo sampai dengan Zedekiah raja terakhir. Dari 20 raja tersebut hanya 8 orang yang dipandang baik (lihat https://www.agapebiblestudy.com/charts/Chart%20of%20the%20Kings%20of%20Judah.htm). Berikut adalah ke 8 raja tersebut:
Nama | Waktu | Lama | Keterangan | Akhir |
Asa | 911-870 BC | 41 tahun | Menyingkirkan pelacuran bakti dan berhala | “berpaut kepada Tuhan … sepanjang umurnya” (1 Raj 15:14 |
Yosafat | 870-848 BC | 25 tahun | Menghapus sisa pelacuran bakti | “Ia hidup mengikuti jejak Asa, ayahnya … melakukan apa yang benar di mata Tuhan (1 Raj 22:43) |
Yoas | 835-796 BC | 40 tahun | Memberikan harta benda Bait Suci kepada Hazael agar tidak menyerang | Para pegawai istana membunuhnya |
Amazia | 796-781 BC | 29 tahun | Dikalahkan Yoas raja Israel. Dia tinggi hati karena mengalahkan Edom | “Benar di mata Tuhan, tetapi tidak seperti Daud” (2Raj 14:3) |
Azarya (Uzia) | 781-740 BC | 52 tahun | Mendapat tulah kusta dari Tuhan sampai kematiannya | Benar di mata Tuhan seperti Amazia, ayahnya |
Yotam | 740-736 BC | 16 tahun | (overlap memerintah dengan Uzia ayahnya yang harus mengasingkan diri) | Benar di mata Tuhan seperti Uzia (Azarya), ayahnya |
Hizkia | 716-687 BC | 29 tahun | Menjauhkan berhala-berhala, berpegang pada hukum Tuhan dan disertai Tuhan dalam peperangan. Juga sakit hampir mati dan disembuhkan TUHAN | Benar di mata Tuhan, tepat seperti Daud” (2 Raj 18:3) |
Yosia | 640-609 BC | 31 tahun | Menemukan kembali kitab suci dan melakukan pembaharuan rohani: memusnahkan berhala-berhala dan kuil-kuil serta berusaha membawa bangsa Yehuda menyembah Tuhan | “Benar di mata Tuhan seperti Daud” (2Raj 22:2) |
Dari 8 raja yang baik di atas, hanya 4 orang yang tidak dituliskan kekurangan atau dosanya, yaitu Asa, Yosafat, Hizkia dan Yosia. Merekalah yang merupakan penerus Daud. Ke empat raja yang lain ada catatan buruknya, Yoas menyerahkan harta benda Bait Suci kepada musuh yang menyebabkan para pegawai tidak menghormatinya dan membunuhnya, Amazia tinggi hati dan dikalahkan Yoas raja Israel, Azarya/Uzia membiarkan sejumlah berhala dan ditulah Tuhan dengan kusta dan Yotam hanya disebutkan benar seperti Azarya/Uzia, ayahnya.
Pelajaran rohani yang bisa didapat dari ringkasan kisah hidup para di atas adalah sebagai berikut:
- Tuhan menuntut ketaatan sepenuhnya dan penyembahan yang total. Ketika ada ruang untuk berhala, maka berkat dan penyertaan Tuhan menjadi terhambat dan terbatas
- Para pemimpin penting dan mempengaruhi kehidupan rakyatnya karena punya kuasa dan alat untuk mengarahkan bangsa dan rakyat yang dipimpinnya. Raja yang baik membawa kepada penyembahan kepada Tuhan, raja yang tidak baik membuat rakyat tidak menyembah Tuhan
- Daud menjadi standar kehidupan raja yang baik. Mari kita belajar dari orang-orang yang menjadi panutan Kekristenan kita. Mereka menjadi contoh dan teladan karena mereka berupaya mencontoh dan meneladani Kristus
Bagaimana dengan saudara dan saudari dalam menjalani kehidupan Kekristenan Anda? Apakah sepenuhnya memberi diri dan hati kepada Tuhan? Memberi diri untuk membawa orang lain pada Tuhan? Dan apakah kita belajar kepada orang lain yang patut diteladani sehingga bisa menjadi model untuk kita bertumbuh? Mari memberi sepenuhnya kepada Tuhan, bertumbuh dan menjadi berkat buat orang lain. (djh)
Photo courtesy of Markus Spiske - Unsplash ; Image edited by IY