Festival
by GPBB · Published · Updated
Pada bulan ini kita akan merayakan Mid-Autumn Festival di Singapura. Asal mula perayaan ini dikisahkan lewat mitologi Dewi Chang’e dalam tradisi Cina.
Ada banyak versi mitologi ini, namun dalam satu versi, dikisahkan bagaimana di suatu masa yang lampau, ada sepuluh matahari yang menyinari bumi yang menyebabkan penderitaan bagi banyak orang. Houyi sang pemanah menembak jatuh sembilan dari sepuluh matahari tersebut dan hanya menyisakan satu matahari. Ia pun diberi ramuan keabadian sebagai hadiah. Ia tidak memakannya, tetapi membiarkan istrinya, Chang'e, menyimpannya, karena ia tidak ingin mendapatkan keabadian tanpa istri tercintanya. Namun, ketika Houyi pergi berburu, muridnya Peng Meng masuk ke rumahnya dan mencoba memaksa Chang'e untuk memberikan obat mujarab kepadanya. Chang’e memutuskan untuk menelan ramuan keabadian tersebut alih-alih memberikannya kepada Peng Meng. Menjadi abadi, Chang'e terbang ke langit, memilih bulan sebagai tempat tinggal, karena ia mencintai suaminya dan berharap untuk tinggal di dekatnya. Houyi mengetahui apa yang telah terjadi dan merasa bersalah, karena itu ia meyajikan buah dan kue yang disukai oleh Chang'e di halaman rumahnya.
Mitologi ini menjadi latar belakang mengapai sampai saat ini orang-orang yang merayakan tradisi ini (bukan hanya di Cina, namun juga di Korea yang dikenal dengan nama festival Chuseok, di Jepang Tsukimi, dsb.) dengan makan kue bulan atau menyalakan lentera sambil melihat bulan purnama bersama keluarga setiap tanggal 15 bulan ke-8 dalam kalender Cina.
Bangsa Israel juga memiliki beberapa kisah yang masih menjadi landasan perayaan mereka sampai saat ini. Salah satunya tentunya adalah peristiwa keluarnya bangsa Israel dari Mesir, yang diperingati dengan, misalnya, makan roti tidak beragi setiap Paskah, yang mengingatkan mereka bagaimana nenek moyang mereka pergi dengan tergesa-gesa dari Mesir.
Peristiwa-peristiwa apa yang memiliki kesan yang mendalam bagi Anda ataupun keluarga Anda? Bagaimanakah Anda atau keluarga Anda dapat terus mengingat penyertaan Tuhan dalam peristiwa-peristiwa tersebut? (SH)
Photo by Nataliya Vaitkevich - Pexel