ROTI KEHIDUPAN
Cobalah rasakan terigu, huh,engak ada rasanya. Susah mendeskripsikan rasanya, pokoknya kagak enak aja. Cobalah cicipi mentega, sama aja, pahit dan hambar.
Bagaimana kalau makan telor ayam, busyet, amisnya minta ampun. Sekarang minumlah air soda, sami mawo, tidak enak banget, tapi lumayanlah masih bisa diminum. Susu, gula dan garam lumayan masih enak rasanya, tetapi khangak pernah makan susu begitu saja tanpa dicampur dengan yang lain, apalagi gula dan garam. Apa ada orang yang ngemil-nya garam atau gula? Tetapi sekarang, mari, kita gabungkan semuanya itu, jadikan satu dan buatlah roti. Di tangan The Baker akan menjadi sebuah bakery indah nan lezat dan sekarang anda rasakan, Ehm,eunak tenan.
Lucu bin aneh, roti yang enak terbuat dari bahan-bahan yang ketika masih sendiri-sendiri rasanya tidaklah enak. Tetapi, ketika sudah disatukan entah jadi kue atau roti, oh, bukan hanya sedap dipandang tetapi juga enak dimakan.
Kehidupan manusia ibarat roti, yang jika dilihat hanya sebagian-sebagian saja tidaklah enak, pahit dan cenderung menyakitkan. Hidup akan kehilangan makna dan keindahannya jika dilihat hanya sepenggal-sepenggal atau hanya satu sisi saja. Lihatlah hidup secara utuh. Rangkaikan satu bagian dengan bagian yang lain. Renungkan satu kejadian dengan kejadian yang lain, kemudian dengan memakai Alkitab kita Cari, Amati, Renungkan apa maksud dan rencana TUHAN dalam kehidupan kita. Dalam setiap kejadian di kehidupan pasti ada pesan Tuhan yang ingin disampaikan kepada kita. Dalam terang Firman Tuhan kita akan melihat ternyata hidup itu indah dan penuh makna. Malah seringkali semakin indah dibalik serangkaian peristiwa yang tidak mengenakkan. Pengkotbah 3:11 berkata: “Allah membuat segala sesuatu indah pada waktunya.” Jika ingin melihat keindahan hidup maka harus menyelami pekerjaan Tuhan dari awal sampai akhirnya. Ibarat pasel, juga begitu, jika masih potongan-potongan, kita tidak melihat keindahannya. Namun, ketika sudah menjadi satu, utuh, maka keindahannya baru nampak jelas.
Hidup kita pasti mempunyai tujuan dan makna, dan untuk mencapai tujuan dan mengerti makna hidup maka kita harus berani melewati berbagai dinamika kehidupan; pasang-surut, naik-turun; senang-susah dlsbnya. Jangan pernah menyerah atau putus asa. Jangan hilang keseimbangan, teruslah maju. Albert Einstein pernah berkata, “Hidup itu bagaikan mengendarai sepeda. Untuk menjaga keseimbangan, kamu harus tetap melaju.”
-J.Th-