SELAMAT ULANG TAHUN GPBB
GPBB jemaat berbahasa Indonesia dimulai pada 20 Agustus 1995 sebagai cabang dari GPO jemaat berbahasa Indonesia. GPBB didewasakan pada 21 Juli 2013. Sebagai jemaat cabang GPBB berusia 18 tahun, sebagai jemaat dewasa, GPBB baru berusia 1 tahun. Hari ini, 20 Juli kita semua memperingati gereja kita sebagai gereja yang dewasa.
1. Apa Kata Dunia.
Keistimewaan HUT menurut dunia adalah tergantung dari orangnya. Maksudnya siapa yang berulang tahun. Jika yang berulang tahun adalah seorang presiden maka pasti lebih istimewa dan meriah ketimbang seorang pemulung. Jika yang berulang tahun sebuah negara pasti lebih meriah ketimbang sebuah rumah tangga atau sebuah perusahaan kecil. Jabatan atau karier seseorang turut memberi andil bagi satu bentuk perayaan HUT. Siapa yang berulang tahun juga menentukan dimana HUT itu dirayakan. Kita tahulah siapa dan bagaimana ketika seseorang merayakan HUT di hotel bintang lima atau juga ketika seseorang merayakan HUTnya sederhana di rumah, di gang kecil atau di warteg. Kata dunia: “Keistimewaan HUT ada di acaranya atau ada di perayaannya.
2. Apa kata Alkitab.
Di saat HUT kita menghitung hari-hari kita (Mazmur 90:12): Apakah kita sudah hidup bijak; memakai waktu kita, tenaga, pikiran bahkan uang kita dengan sebaik-baiknya dan bertanggung jawab. Di HUT ngak selalu harus (artinya bukan tidak boleh) ada perayaan, makan-makan, jalan-jalan, hadiah dll. Tetapi apakah kita menjadi semakin dewasa, bijak, matang dan hidup benar ketika usia kita bertambah satu tahun. Hidup itu harus seperti logam mulia atau batu permata, semakin tahun semakin mahal, berkilau dan bernilai. Jangan seperti kayu atau besi, semakin tahun semakin lapuk, karat, busuk dan akhirnya rusak.
Bagaimana dengan GPBB yang sudah berusia 19 tahun (atau setahun)? Seorang bapak gereja berkata: “Gereja adalah ibu rohani kita. Ibu kita sudah tua, keriput, jelek dan seringkali menjengkelkan. Tetapi karena ia adalah ibu kita, kita tetap mengasihi dia. Kita anak-anak yang tidak baik jika hobby kita cuma ngomongin dan jelek-jelekkan ibu kita.” Ada tanggapan?
Mari kita merenung lewat puisi dibawah ini dan kemudian mengambil tekad aksi dan aktif.
“Untukmu GPBB, Selamat Ulang Tahun”
Derap langkahmu sering tak sepasti derap langkah waktu.
Langkahmu kerap tidak pasti, penuh ragu, kadang berhenti, tetapi waktu terus berderap, melangkah pasti tak pedulikan kau.
Harus kau tekad: pastikan langkahmu, teruskan sejarahmu, jangan ragu.
Pacu hidupmu, terus berkarya; jangan pedulikan ribuan kritik yang hanya
menghambat kerjamu. Ingat, waktu terus berderap tinggalkanmu.
GPBB,… keringatmu harus menetes, … itu berarti engkau bekerja!
Semangatmu harus membara, … itu berarti engkau berpengharapan!
Keberadaanmu harus terasa, … itu berarti engkau garam!
Cahayamu jangan pudar, … itu artinya engkau telah menjadi terang!
Jangan pedulikan usia, apakah 18 tahun atau 1 tahun, tetapi, fokus pada panggilanmu. Ayo, teteskan keringatmu, nyalakan semangatmu, tunjukkan keberadaanmu, pancarkan cahayamu. Jadilah logam mulia atau batu permata! Happy Birthday our home church.
(Joseph Theo)