Prapaskah
Minggu ini kita memasuki Minggu Prapaskah yang pertama, dimana umat diajak untuk memasuki masa pertobatan selama 6 minggu sebelum merayakan Paskah. Masa Prapaskah secara resmi dimulai pada hari Rabu Abu, yaitu 40 hari sebelum hari Minggu Paskah (dengan tidak memasukkan 6 hari Minggu Prapaskah ke dalam perhitungan 40 hari tersebut).
Abu sendiri adalah simbol dari pertobatan di Alkitab. Ayub, misalnya, berkata bahwa “dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu” (Ayub 42:6) ketika ia menyadari bahwa ia telah bersalah terhadap Allah. Ketika Niniwe bertobat dan percaya kepada Allah, maka segenap orang Niniwe mengenakan kain kabung dan rajanya pun duduk di abu (Yun 3:5-6). Abu/debu merujuk kepada hakikat manusia ketika ia diciptakan, yaitu bagaimana Allah membentuk manusia itu dari debu tanah (Kej 2:7) dan bahwa “engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu” (Kej 3:19). Dengan kata lain, lewat masa Prapaskah yang dimulai dengan Rabu Abu ini, kita diajak untuk menyadari bahwa Allah adalah Allah dan kita adalah ciptaanNya, dan untuk bertobat dari segala dosa-dosa kita.
Angka ‘40’ sendiri di dalam Alkitab juga banyak berhubungan dengan waktu persiapan sebelum menghadapi peristiwa yang penting. Musa bersama dengan Tuhan di gunung Sinai empat puluh hari dan empat puluh malam, tidak makan roti dan tidak minum air, sebelum ia menuliskan kesepuluh Firman Tuhan pada dua loh batu (Kel 34:28). Elia berjalan selama empat puluh hari dan empat puluh malam ke Gunung Horeb sebelum ia berjumpa dengan Tuhan di sana (1 Raj 19:8). Dan, tentunya, Yesus berpuasa selama empat puluh hari dan empat puluh malam sebelum Ia dicobai oleh Iblis (Mat 4:2). Serupa dengan contoh-contoh di Alkitab ini, masa Prapaskah biasanya diisi dengan berpuasa atau pantang makanan tertentu atau menanggalkan kebiasaan tertentu, sebagai sarana untuk memfokuskan diri kita kepada Salib Kristus.
Memasuki masa Prapaskah, marilah kita menyatakan pertobatan kita dan mempersiapkan diri kita untuk memperingati kematian Kristus dan merayakan kebangkitanNya. Ingatlah bahwa engkau adalah debu, dan engkau akan kembali menjadi debu. Selamat memasuki masa Prapaskah. (SH)