KUASA KESATUAN dan KETAATAN
by GPBB · Published · Updated
Gereja Kristen mula-mula adalah gerakan yang dinamis dan penuh kuasa yang ditandai oleh kesatuan, ketaatan, dan komitmen yang mendalam terhadap ajaran Yesus Kristus. Dalam Kisah Para Rasul 5:12-16, kita melihat gambaran gereja mula-mula dalam tindakan, ketika mereka menunjukkan kekuatan kesatuan dan ketaatan dalam menghadapi penganiayaan dan perlawanan.
Kisah ini terjadi pada hari-hari awal gereja Kristen, tidak lama setelah kematian dan kebangkitan Yesus Kristus. Para rasul, yang dipimpin oleh Petrus dan Yohanes, telah memberitakan Injil dan melakukan mukjizat di Yerusalem, dan gereja berkembang pesat. Namun, tidak semua orang senang dengan keberhasilan gereja. Para pemimpin Yahudi, yang telah menentang Yesus selama pelayanan-Nya, sekarang menentang para rasul dan gereja mula-mula. Kemudian, kita melihat para rasul ditangkap dan dipenjarakan oleh para pemimpin Yahudi, tetapi mereka secara mukjizat dibebaskan dan terus memberitakan Injil.
Dalam ayat 12-13, kita melihat gereja mula-mula menunjukkan kekuatan persatuan. Para rasul melakukan banyak tanda dan mukjizat, dan orang-orang amat menghormatinya. Namun, para rasul tidak berusaha untuk menarik perhatian pada diri mereka sendiri, melainkan untuk mengarahkan orang kepada Yesus Kristus. Gereja juga menunjukkan persatuan di tempat pertemuan mereka. Mereka bertemu di Serambi Salomo, sebuah area umum di kompleks bait suci, dan mereka beribadah dan berdoa bersama. Kesatuan ini adalah kesaksian yang kuat bagi dunia, dan menarik banyak orang ke gereja.
Selain itu, kita juga melihat gereja mula-mula menunjukkan kuasa ketaatan. Para rasul terus memberitakan Injil, meskipun mereka menghadapi tentangan dari para pemimpin Yahudi. Mereka menaati perintah Yesus untuk "pergi dan menjadikan semua bangsa murid Kristus" (Matius 28:19), dan mereka melihat banyak orang beriman kepada Kristus. Gereja juga menunjukkan ketaatan dalam kepedulian mereka satu sama lain. Mereka memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani satu sama lain, dan mereka menunjukkan kasih Kristus kepada dunia. Ketaatan ini adalah kesaksian yang kuat bagi dunia, dan itu menjadi daya tarik tersendiri orang datang mendekat ke gereja. Gereja dipersatukan dalam ibadah, doa, dan pelayanan mereka, dan mereka mematuhi perintah Yesus untuk memberitakan Injil dan memuridkan. Persatuan dan ketaatan ini adalah kesaksian yang kuat bagi dunia.
Sewaktu kita merenungkan perikop ini, marilah kita merenungkan apa artinya menunjukkan persatuan dan ketaatan dalam hidup kita sendiri. Bagaimana kita bisa bekerja sama dengan orang percaya lainnya untuk memajukan kerajaan Allah? Bagaimana kita dapat mematuhi perintah Yesus untuk memberitakan Injil dan memuridkan? Kiranya kita terinspirasi oleh teladan gereja mula-mula, dan semoga kita berusaha untuk menunjukkan kuasa kesatuan dan ketaatan dalam kehidupan kita sendiri. (yj)
Image courtesy of reformata.com