MISI
by GPBB · Published · Updated
Dalam Kisah Para Rasul 18, kita melihat bagaimana Rasul Paulus menghadapi tantangan berat saat memberitakan Injil di Korintus. Ia tiba di kota itu setelah mengalami penolakan di Atena, lalu bekerja sebagai tukang kemah bersama Akwila dan Priskila untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka. Ketika ia memberitakan firman di rumah ibadat orang Yahudi, ia kembali ditentang oleh orang-orang Yahudi yang menolak Kristus. Di tengah berbagai tekanan tersebut, Paulus tidak menyerah. Ia kemudian mengikuti pola yang sama yang ia jalani sebelumnya (di rumah ibadat orang Yahudi terlebih dahulu, baru ke non-Yahudi), dan memberitakan firman pada bangsa-bangsa lain. Ini mengingatkan kita bahwa misi membutuhkan ketekunan dan juga fleksibilitas untuk merubah strategi ketika harus beradaptasi dengan penolakan. Seperti Paulus, kita dipanggil untuk tetap setia, sekalipun harus bekerja keras dan menghadapi ketidaknyamanan.
Allah tidak membiarkan Paulus bergumul sendirian. Dalam penglihatan, Ia berfirman, “Jangan takut! Teruslah memberitakan firman dan jangan diam!” (18:9). Janji penyertaan-Nya menjadi kekuatan bagi Paulus untuk tinggal selama satu setengah tahun dan membangun jemaat di Korintus. Selain itu, Allah juga menyediakan rekan sepelayanan seperti Akwila, Priskila, Silas, dan Timotius untuk melayani jemaat di Korintus. Ini menunjukkan bahwa misi bukanlah tugas individu layaknya seorang pahlawan super, melainkan karya komunitas yang saling menguatkan dan melengkapi. Di tengah berbagai macam tantangan, Allah menyediakan baik penghiburan ilahi maupun dukungan manusiawi.
Hasil ketekunan Paulus dan rekan-rekan sepelayanannya terlihat: banyak orang Korintus percaya, termasuk Krispus, kepala rumah ibadat orang Yahudi. Bahkan ketika ia diadukan ke Galio, gubernur di provinsi tersebut, Allah membuka jalan keadilan. Kisah ini kembali menegaskan bahwa tantangan dalam bermisi adalah hal yang tak terhindari. Namun, ketika kita taat dan percaya pada penyertaan-Nya, Allah akan memakai setiap kesulitan untuk menegakkan kerajaan-Nya. Mari tetap teguh berpegang pada panggilan misi gereja, yakin bahwa Allah berkuasa mengubah tantangan menjadi kesaksian yang mulia dan harum bagiNya. (SH)
image courtesy of goodsalt.com