PERMINTAAN MAAF
Di bulan Juni dan awal Juli 2016 ini kita bisa merasakan aura permintaan maaf di antara saudara-saudara kita baik di komunitas Singapura maupun di Indonesia mulai dari hari-hari puasa sampai kepada hari raya Idul Fitri.
Sebuah pertanyaan sederhana, “Mengapa kita meminta maaf? Apakah kita sincere (tulus) dalam mengucapkan maaf? Atau hanya sekedar sepotong kata ‘sorry’
Kita bisa mulai dengan berhenti say ‘sorry’ pada diri sendiri. Jangan penjarakan hatimu dengan menapak tilas kesalahan-kesalahan masa lalu, berhentilah dan kemudian buatlah rekonsiliasi dengan diri sendiri. Setelah itu barulah kita bisa maju dan meminta maaf kepada orang lain dan memaafkan orang lain.
Dua kata utama yang mirip dan sangat dalam artinya, tetapi berbeda dalam pemakaian, yaitu mengampuni dan memaafkan. Secara umum mengampuni dan memaafkan artinya sama, perbedaannya adalah mengampuni dilakukan ketika seseorang berada dalam kondisi berkuasa untuk membalas/menghukumkepada orang yang sudah berbuat salah yang luar biasa. Dia bisa membalas atau menghukum tetapi dia tidak lakukan tetapi justru memberi pengampunan. Itulah anugerah. Sedangkanmemaafkandilakukan tidak dalam relasi balas membalas. Mengampuni sudah pasti memaafkan, tetapi memaafkan belum tentu mengampuni.
Hanya TUHAN, Bapa kita Yang Mahakuasa yang berotoritas untuk mengampuni kita anak-anaknya. Kita tidak memiliki kekuasaan apapun juga untuk mengampuni melainkan kita diberi anugerah olehNya untuk mengampuni atau memaafkan, meminta maaf dan anugerah kelegaan kita peroleh setelah semua proses rekonsiliasi terjadi.
Mulailah dengan doa, karena ada kuasa dalam sebuah doa dan penyerahan tulus pada Bapa di Surga sebelum kita maju meminta maaf dan memberi maaf.
Sebuah pengalaman pribadi, saya selalu meminta maaf kepada Alm Ayah saya setiap saya akan kembali balik ke Singapura. Kenapa? Karena saya tidak mau ada regret (penyesalan) dalam hidup saya.
Mintalah maaf kepada orangtuamu, kepada pasanganmu, kepada anak-anakmu, kepada sesamamu. Dan mintalah ampun kepada Penciptamu Bapa Yang Mahakuasa setiap pagi sebelum turun kakimu dari tempat tidur.
Holding a grudge doesn’t make you strong, It makes you bitter…
Forgiving doesn’t make you weak, it sets you free…
Proverbs 10:12, “Hate stirs up trouble, but LOVE forgive all offenses.” (Kebencian menimbulkan pertengkaran, tetapi kasih menutupi segala pelanggaran)
(Inge Sugianto)