Barnabas dan Saulus Diutus: Bersaksi Sampai Ke Ujung Bumi (Kisah Para Rasul 12:25-13:49)
by GPBB · Published · Updated
Barnabas dan Saulus Diutus: Bersaksi Sampai Ke Ujung Bumi (Kisah Para Rasul 12:25-13:49)
09 Agustus 2020
Pasal 13-14 merupakan catatan perjalanan misi Paulus dan Barnabas. Perjalanan misi ini merupakan perintisan-perintisan, karena perjalanan misi Paulus berikutnya kebanyakan di kota-kota besar utama dan mengunjungi kembali. Pada prinsipnya Paulus berusaha memberi waktu cukup untuk membina orang-orang percaya baru sampai ia terpaksa meninggalkan tempat itu karena orang-orang Yahudi yang tidak menerima (Kis 12:50; 14:3, 5-7, 20).
Apa saja dinamika pelayanan dan pekerjaan misi?
- Inisiatif pelayanan/misi adalah dari Allah
Ketika ibadah dan puasa, Roh Kudus meminta Barnabas dan Saulus untuk tugas tertentu (13:2). Perhatikan bahwa mereka berdoa dan berpuasa bersama sebagai pimpinan gereja. Mereka merespon dan mempersiapkan dengan sungguh-sungguh dalam puasa dan doa sebelum mengutus (13:3). Barnabas dan Saulus mengikuti pimpinan Roh Kudus (13:4) ke Pulau Siprus, tempat asal Barnabas. Oleh karena itu kita memandang pelayanan sebagai inisiatif dari Tuhan bukan punya kita atau gereja tapi punya Tuhan.
- Pelayanan adalah kerjasama sebagai tim
Ada sejumlah nabi dan pengajar di Antiokhia dari macam-macam latar belakang: Barnabas, Simeon orang Niger, Lukius, Menahem dan Saulus (13:1) yang menunjukkan keragaman. Menahem disebutkan diasuh bersama dengan Herodes (Antipas). Perhatikan bahwa Menahem dan Herodes dibesarkan bersama tetapi yang satu menjadi pimpinan Kristen yang satu membunuh Yohanes Pembaptis dan menjadi raja waktu Kristus disalib. Tim misi dari Antiokhia adalah Barnabas dan Saulus disertai Yohanes Markus (12:24, 13:5). Yohanes Markus adalah sepupu Barnabas. Terjadi pergantian kemimpinan dari Barnabas ke Paulus. Lihat urutan penyebutan berubah dari Barnabas dan Paulus menjadi “Paulus dan kawan-kawannya” (13:13), setelah 12 tahun dari pertobatannya di pasal 9. Saulus pun mulai dipanggil Paulus yaitu nama Romawinya (13:9). Dalam hal ini Barnabas berhasil melatih dan mendampingi Paulus untuk bertumbuh dan mengembangkan pelayanan.
- Fokus Pelayanan adalah Firman dan Injil
Inti dari pelayanan kita adalah pemberitaan Firman atau supaya orang mengenal Injil. Ada sejumlah khotbah dan pembelaan diri dicatatkan dalam Kisah Para Rasul. Petrus pemimpin dari rasul berkhotbah. Stefanus martir pertama menyampaikan pembelaan diri. Paulus sang misionaris pun dicatatkan khotbahnya oleh Lukas. Lukas berupaya tidak mengulangi pesan-pesannya dengan variasi. Misal Khotbah Stefanus menekan pada Injil dikaitkan dengan Taurat, sedangkan dalam khotbah Paulus Injil dikaitkan dengan nubuat dalam Mazmur dan Daud. Demikian pula ada kesamaan struktur khotbah Petrus dan Paulus, hal ini menunjukkan peran Petrus dan Paulus sama tetapi berita tentang Kristus tetap sama dan menjadi yang utama.
- Strategi pelayanan sentrifugal: dari dalam menuju ke luar
Sentrifugal artinya dari dalam ke luar. Mereka memulai dari rumah ibadat Yahudi baru ke orang lain bukan Yahudi. Aplikasinya mulailah pelayanan dari orang terdekat dulu: keluarga, teman dekat, tetangga baru kita mengembangkan lebih jauh ke luar.
- Akan ada tantangan dalam pelayanan
- Dari luar: ketika barnabas dan Saulus akan bercakap-cakap dihalang-halangi oleh Baryesus (Elimas) supaya pemberitaan firman Tuhan tidak sampai kepada Sergius Paulus
- Dari dalam:
- Yohanes Markus yang diajak serta meninggalkan tim
- Ada perpisahan antara Barnabas dan Paulus karena Yohanes Markus ini (15:35-41) dan kemudian akan terjadi rekonsiliasi juga. Markus yang dulu tidak bertanggung jawab, bahkan kemudian yang menuliskan kitab Injil Markus.
Dalam pelayanan kita ada dinamika, ingatlah pelayanan dan misi adalah punya Tuhan, kerjakanlah sebagai tim sehingga kuat, fokus pelayanan selalu adalah Firman dan Injil, pelayanan dimulai dari yang mudah kemudian yang sulit dari dalam kemudian keluar, ada tantangan tetapi serahkan semuanya biar Tuhan yang memimpin.
(Pdt. Djeffry Hidajat)