Palungan: Simbol Providensia Ilahi
by ADMIN · Published · Updated
08-Des-2019
Providensia menurut Pengakuan Iman Westminster ialah bahwa dalam kesempurnaan-Nya, Allah tidak pernah meninggalkan ciptaan-Nya termasuk manusia. Para teolog Presbyterian dan Reformed lalu mencoba membaginya lebih lanjut: (1) Allah menopang alam semesta dengan hukum-hukum dan firman-Nya, (2) Allah memerintah dan berdaulat sepenuhnya pada alam semesta, (3) Allah terlibat aktif dalam kehendak bebas manusia baik dalam keputusan dan tindakannya.
Dalam hal ini, kita tidak boleh terjebak pada paham fatalisme/nihilisme yg berpendapat bahwa jalan hidup manusia sudah tidak bisa diubah dan sebenarnya tidak ada kehendak bebas, yg ada hanyalah manusia sebagai robot. Tetapi dalam pengajaran providensia, kehendak bebas manusia itu benar-benar dihargai oleh Allah dan Ia terus membimbing keputusan dan tindakan manusia untuk menggenapkan rencana Allah yg kekal. Dalam kalimat sederhana, pengajaran Providensia Allah adalah pengajaran kalau tidak ada suatu kejadian di dunia yg terjadi di luar pengetahuan, kedaulatan dan izin dari Allah.
Dalam kotbah minggu ini, kita akan menyentuh bagian providensia no 3, Allah terlibat aktif dalam kehidupan Yusuf dan Maria. Dalam hal ini Allah campur tangan dengan memberitahukan Yusuf melalui mimpi dan Yusuf taat. Ketaatan Yusuf ditandai dengan 3 kata kerja (ay 14): (1) Bangunlah, (2) Diambilnya anak itu serta ibu-Nya, (3) Lalu menyingkir ke Mesir. Ketiga hal itu dilakukan pada “malam itu” juga. Yusuf tidak menunda nunda apa yg menjadi kehendak Allah dalam hidupnya.
Mengapa Allah memilih Mesir untuk menjadi providensia keluarga Yusuf? (1) Alasan geografis-biologis: jarak yg relatif dekat antara Bethlehem – Mesir cocok untuk keluarga dengan anak kecil, (2) Alasan sosiologis-psikologis: ada banyak komunitas Yahudi yg takut akan Tuhan di Mesir dan bisa menjadi penopang pertumbuhan Yesus, (3) Alasan teologismesianis: untuk menggenapi nubuat alkitab (Hosea 11:1) “Dari Mesir kupanggil anak-Ku”.
Apa yg bisa kita pelajari dari pembahasan ini:
1. Taat bukan berarti segala sesuatu akan mudah, malah sebaliknya bisa lebih sulit seperti keluarga Yusuf yg dikejar-kejar orang yg tidak takut akan Tuhan.
2. Taat berarti ada penyertaan Tuhan yg sempurna dan penyediaan-Nya walau kehidupan sehari hari tidak mudah. Tapi bagaimana bagi kita yg sudah percaya dan taat tapi tetap bergumul dalam kondisi yg susah? Alkitab berkata untuk tetap percaya dan bersandar kepada Allah (Yesaya 50:10)
Lalu providensia apa yg terwujud dalam palungan dan bintang timur? Palungan adalah lambang penderitaan karena dosa dan egois manusia. Bintang adalah lambang Tuhan. Keduanya tergabung adalah lambang Tuhan yg begitu mulia, tapi rela turun, masuk dalam penderitaan yg disebabkan manusia dan mati demi menebus dosa manusia (Yoh 3:16).
Natal mengingatkan kita kalau yg terbaik (Yesus) sudah diberikan bagi kita, apalagi yg Allah tidak akan berikan pada kita. Ia tentunya akan menyediakan providensia yg terbaik bagi kita bila kita tetap taat. (Pr. Yudi Jatmiko)