PERPISAHAN:PETAKA ATAU KESEMPATAN
by GPBB ·
PERPISAHAN:PETAKA ATAU KESEMPATAN
06 September 2020
Kisah Para Rasul 15:35 -16:4: Memceritakan tentang palayanan misi Paulus yang kedua. Pada waktu Paulus dan Barnabas merencanakan pelayanan misi kedua ini, terjadi konklik antara kedua pemimpin besar tersebut. Konflik itu terjadi karena perbedaan kepribadian antara Paulus dan Barnabas: masing- masing mempunyai Kekuatan dan kelemahan sendiri. Kita akan mempelajari tahapan konflik mereka denga melihat latar belakang konflik itu, konflik apa yang terjadi, Babagaimana sikap mereka terhadap konflik itu dan apakah ada resolusinya
Paulus dan Barnapas merupakan Tim yang Tangguh:
-Dipakai Tuhan untuk memberitakan injil di berbagai kota.
-Memiliki kepribadian dan kekuatan yang berbeda, namun saling melengkapi.
Kekuatan
Barnabas berhati lembut, sabar dan mau menerima kelemahan murid lain, rela berbagi, perkataanmya membangun.
Paulus: mempunyai determinasi yang kuat untuk memberitakan injil; penguasaan yang mendalam terhadap taurat dan Yudaisme.
Menurut Michael Cosby: Barnabas digambarkan sebagai seorang “skilled negotiator“ dan pembangun jembatan. Sedangkan Paulus adalah seorang pembakar jembatan.
Kelemahan
Barnabas di mata Paulus: Nepotisme, mudah kompromi dan kurang tegas.
Paulus di mata Barnabas: Kurang dapat mengampuni dan menerima kelemahan rekan pelayanan, terlalu kaku sehingga terkesan kasar.
Berbagai kelemahan ini membuka ruang untuk terjadinya konflik.
Latar belakang konflik dan apa yang terjadi: Kis 15: 35-39
Karakter yang sangat berlawanan: lembut >< keras “menimbulkan perselisihan yang tajam”. Dari Bahasa aslinya: Paroxysm: sharp disagreement: penggunaan kata-kata kasar yang saling menyakiti.
Sikap terhadap konflik Kis 15: 40-41
Paulus dan barnabas “memilih berpisah” (sepakat untuk tidak sepakat). Kepahitan masih membayang dalam tulisan Paulus ( Gal 2:13)
Alkitab tidak mencatat apakah Paulus akhirnya berekonsiliasi dengan Barnabas.
Ketika ada perbedaan dan tidak bisa menemukan titik resolusi, apa yang harus kita lakukan?
- Tetap fokus pada tujuan bersama (Injil diberitakan, jemaat dibangkitkan); cara boleh berbeda, tujuan tetap sama.
- Berhati-hati dengan konflik yang belum / tidak terselesaikan, ini akan mewarnai pandangan kita.
- Berusaha untuk mengatasi konflik dengan :
MENYADARI KELEMAHAN, MENGAKUI KEBUTUHAN.
Tim yang dipulihkan: Resolusi konflik terjadi setelah 20 tahun kemudian. Di penghujung hidupnya: Paulus mengeluarkan permintaan penyertaan dan pengakuan pelayanan Markus dari dalam hatinya : 2 Tim 4;11 “ jemputlah Markus….)
Dengan pertolongan Roh Kudus, Paulus bisa MENYADARI KELEMAHAN, MENGAKUI KEBUTUHAN.