Hidup Tanpa Manipulasi (Kisah Para Rasul 5:1-11)
by GPBB ·
3 Mei 2020
“kehidupan penuh manipulasi hanya akan mendatangkan hukuman Tuhan,
Tetapi hidup yang tulus dalam berbagi akan mendatangkan kasih karunia yang berlimpah-limpah”
Kis 5:1-11 Perikop tentang Ananias dan istrinya: Safira. Pasangan suami istri yang sebenarnya adalah suami istri yg baik. Arti nama Ananias: God is Gracious dan Safira: beautiful. Tapi mereka: menjadi Contoh Negative
(ay.1a-2)..Aninas menahan sebagian dari hasil penjualan itu.
Menahan menjadi dosa
- Memberi untuk mengambil
Mereka tidak tulus dalam memberi yang dikontraskan dengan ketulusan Yusuf Barnabas (Kis 4:36-37) oleh saran penafsir (Wierbe, Hughes, Scott). Anak penghiburan yang menjadi berkat bagi banyak orang dan mendatangkan pujian.
Ada kemungkinan mereka memberi untuk mendapatkan penerimaan religious dan pujian dari komunitas. Ini sesuatu yang direncanakan (kis 5:4)
- Memberi sebagai kebohongan
Kata ‘menahan’ (nosphizo[BDAG]) bermakna: Secara tidak jujur mengambil sesuatu (uang, dsb) untuk kepentingan diri sendiri.
Istilah ini pararel dengan dosa Akhan dalam Yosua 7.
Pemberian Ananias dan Safira lahir dari keinginan egois untuk mengambil dan ini adalah kebohongan.
- Dosa kebohongan merusak persekutuan umat Allah (Koinonia)
- Seperti AKhan, demikian juga dengan Ananias dan Safira. Allah menghukum mereka.
Tuhan membenci manipulasi.
Ia menginginkan ketulusan berbagi dalam hidup kita.
Contoh Positif: Jemaat mula-mula
- Mereka adalah orang-orang Yahudi diaspora yang berasal dari minimal 15 daerah berbeda (di luar Palestina) dgn bahasa yg berbeda-beda (Kis 2:9-11)
- Mereka diikat oleh Kasih Kristus, ‘Sehati dan sejiwa” (Kis 4:32)
- Bahkan, Ketika mereka hidup berbagi dalam ketulusan, mereka hidup dalam kasih karunia yang berlimpah-limpah. (Kis 4:33)
- Ananias dan Safira “menahan” untuk mengambil tetapi kehilangan; jemaat mula-mula berbagi tanpa motivasi mendapat, mereka malah berkelimpahan.
Seperti yang Tuhan Yesus ajarkan dalam Markus 10:45
Ketulusan Tuhan Yesus itu memberikan kasih karunia yang berlimpah bagi mereka yang percaya.
(Pr. Yudi Jatmiko)